Apa yang Membuatmu Bertahan?
Suatu hari saya bercerita kepada kawan mengenai dunia. Saya berpikir bahwa betapa tidak adilnya kehidupan saya sampai detik saya bercerita. Apa yang membuat hati saya terasa pedih dan teriris sehingga menimbulkan tidak hanya bekas luka batin, namun juga bekas luka fisik di lengan. Saya mengatakan bahwa saya benci dengan diri saya ketika saya tidak dapat mengungkapkan apa keinginan saya sama sekali. Berpikir bahwa betapa bodohnya saya ketika saya tidak mampu untuk mengatakan kebencian saya terhadap apa yang saya tidak sukai. Rasa benci yang kian menumpuk, semakin membuncah memenuhi dada. Rasa bersalah menghujam di keseharian. Membuat kekuatan diri menjadi lemah padahal energi positif terus mengalir. Cinta dan pertolongan terus menerus hadir. Namun yang diharapkan tidak pernah ada, justru menghadirkan luka setiap hari yang semakin dalam dan menyakitkan. Apa yang salah? Mungkin saja benar bahwa hati ini sedikit menjauh dari-Nya. Mencari dan menemukan kembali serpihan iman di dalam diri ya...