Aku, Kamu, atau Kita yang Tidak Peka? (Part 1)
Namaku Rina, aku ingin bercerita
sedikit tentang aku, tentang kamu.
Tentang kita… yang dahulu
tentunya, bukan kita yang saat ini.
Mengenai tentang peka atau
tidaknya kita saat itu.
Aku tidak mengerti apa yang ada
di pikiranmu, dahulu.
Kamu repot-repot
meninggalkan ekstrakulikulermu yang sedang mengadakan lomba itu, hanya untuk
mengantarkan helmku yang kau pinjam. Dan kemudian, kamu ketika aku bercerita
kepadamu bahwa hari itu hampir hujan, kau pun menghalangiku untuk berangkat les
hanya untuk mengantarkanku. Pada akhirnnya aku sudah terlambat dan aku pun
meninggalkanmu.
Setelah selesai
les kau pun berulang kali bertanya padaku apakah aku ingin dijemput olehmu atau
tidak. Dan aku menjawab tidak, karena saat itu aku tidak ingin merepotkanmu
karena jarak tempat lesku yang sangat jauh.
Mengapa aku tidak mau diantar jemput les
olehmu? Mengapa kamu mau mengantar jemputku?
Aku pun tidak
mengerti, mengapa kamu datang ke rumahku setelah selesai bimbingan belajar pada
malam hari senin itu, setelah aku pulang les juga tentunya. Mengapa kamu mau kusuruh untuk ke rumah
sahabatku untuk mengambilkan laptop dan modem temanku, padahal kamu mempunyai
laptop dan modem?
Dan saat itu kau
sampai di depan rumahku pada pukul 9 malam. Dimana penghuni rumahku telah
terlelap semua. Ingatkah kau bahwa keesokkan harinya kita ada ulangan fisika?
Ingatkah kau pada pukul 12 malam tepat, kita mendengar suara sirene ambulans? Aku
yang parno pada malam itu, kau tenangkan dengan kata-kata datarmu. Ingatkah kau
merasa sakit tenggorokan karena kuberi minuman dingin? Maafkan aku saat itu.
Kamu ingat
tidak? Tatkala kita pergi ke bedah kampus suatu kampus di depok, kamu yang
menyetirkan mobilku. Kemudian ketika teman-teman kita sudah pergi ke alam
mimpi, hanya kau yang menemaniku turun dari mobil untuk mengambil fotokopian
untuk uas di rumah teman kita. Mengapa
kamu mau mengantarkanku? Dan mengapa
aku mau diantarkan olehmu?
Comments