Pintu Masuk

Ah sial.

Kenapa sih kamu harus tertanam di pikiranku?
Apakah aku pernah memintamu untuk tinggal di sini?
Bagaimana caranya kamu masuk dan mengetuk pintu hatiku?
Siapa yang mengizinkan kamu datang dan mengisi kekosongan hidupku?

Aku?
Haha.
Aku bahkan tidak pernah mempersilakan seseorang melewati ambang batas ketentraman jiwaku.
Membiarkan seorang lawan jenis melayang-layang di otakku.
Membuat sebuah ilustrasi kehidupan di masa depan.

Ah, kapan sih kau pernah izin bertanya padaku untuk memasuki relung hatiku? Bahkan mengetuk saja tidak pernah kau lakukan.

Lalu, mengapa?
Mengapa kau dapat melewati palang hati yang sudah kujaga dengan ketatnya?
Apakah kamu pernah melunakan besi? sehingga melunakan hati pun jadi lebih mudah?
Mengapa semua ini bisa terjadi?
Bumbu apa yang kau gunakan untuk meracik perasaan itu?

Ah sudahlah, tulisan ini terlalu pusing untuk dibaca.
Terima kasih sudah mempermainkan perasaanku.
Terima kasih sudah masuk dan memberi warna.

With love,
White Rose ♥

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah