Proyek Kebaikan

Bismillahirrohmaanirrohim.

Semoga tulisan ini tidak merugikan pihak manapun..

Hari ini adalah hari pertama saya berada di kosan sejak saya mendapatkan undangan di grup yang sama dengan seseorang yang pernah saya doakan pada Allah untuk menjadi bagian dari masa depan saya.

Jujur. Setelah teman yang telah membantu saya pindah kosan pulang ke rumahnya. Setelah saya pulang ke kamar saya di kosan yang baru setelah saya makan dimsum dan membelikan teh kotak untuk teman-teman karena telah membantu saya mengangkut barang kosan saya yang bejibun. Saya sendiri di kamar baru. Sepi. Saya teringat undangan pernikahan. Jujur saya sedih, tapi saya bukan manusia yang mudah menangis. Rasa-rasanya air mata ini sudah habis terkuras pada satu tahun yang lalu di Warung Upnormal Bandung Electronic Center (BEC). Ketika terakhir kali saya membuat keputusan akhir untuk tidak melanjutkan niat untuk berkolaborasi dalam proyek kebaikan dunia akhirat. Saya sudah jauh hari menyiapkan hati untuk menerima keadaan serta pemberitahuan resmi dari teman saya. Hanya saja, sesak di dada masih terasa.

Pada detik kemarin, akhirnya saya benar-benar rela melepaskan impian saya. Membangun sebuah peradaban dengan seorang lelaki yang pernah saya impikan, yang pernah saya doakan di sepertiga malam saya. Lelaki yang pernah saya istikhorohkan selama 3 bulan. Lelaki yang sempat saya perjuangkan di hadapan ibu saya selama beberapa waktu. Lelaki yang terlintas di pikiran saya ketika dulu saya menuliskan impian-impian masa depan saya.

Semoga Allah SWT memberkahi pernikahannya, menjadikan mereka keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Amin. Doa saya yang terbaik selalu saya panjatkan untuk kamu! Selamat melakukan proyek kebaikan seumur hidup di dunia! Mohon doanya juga supaya bisa menyusul untuk memulai kembali merancang proyek-proyek kebaikan akhirat. Bersama manusia yang tidak hanya saya inginkan, tapi juga Allah dan Bunda saya inginkan. Semoga terkabulkan di tahun 2020. Amiin :")

Bandung, 27 Desember 2019
-nisrinaqotrun-

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah