hectic weeks
Selamat malam. :)
Tiba-tiba aku inget Tero, inget kamu. Inget Geko, boneka kodok aku lalu inget boneka sapi kamu. Aku inget rumah kamu, aku inget rumahku. Oiya rumahku, hmm maksudku rumah nenekku mau dijual loh. Aku bakal meninggalkan Kalisari untuk selamanya. Sedih sih, banyak kenangan di situ, tentang ayahku, tentang kamu, tentang Channers, rumah yang selalu menjadi tempat singgah ketika ujian berlangsung. Ketika yang dekat aja kita gak pernah bertemu, bagaimana kalo aku sudah benar-benar pindah?
Ini adalah hectic week ketiga dalam bulan ini. Enggak enggak, maksud aku bulan ini adalah bulan yang sangat hectic, terlebih dua minggu belakangan kemarin. Wuih, gue merasa menjadi orang paling sibuk, sampe gak ngabarin orang tua. Hiks. Jadi sedih. Anyway, orang tua aja jarang dikabarin, apalagi kalo gue punya pacar? Sebulan kali baru gue hubungin lagi, hahaha. Karena menurut gue gak penting aja gitu, ngapain sih gue harus ngehubungin pacar setiap hari, setiap jam, setiap detik. Gimana kabar, lagi dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa, yang penting cukup tau dia sehat aja udah cukup kok. Gue sih orangnya gak rempong dan yang pasti gampang percaya kalo emang orang itu udah bener-bener gue percaya buat jadi orang yang spesial buat gue.
Apaan sih kenapa jadi nyambungnya ke pacar gini -__-
Oke jadi, minggu ini adalah another hectic weeks, mulai dari dua laprak dengan tulis tangan kemudian dua jurnal (juga tulis tangan), ujian dental anatomi, ujian itmkg alias dental material yang kata erfath itukan ilmu material dan metalurgi kan pelajaran anak FTTM ._. entahlah fath, aku juga tidak mengetahuinya~
Kemarin malam, temanku ngetweet tentang "Semangat" dia bilang kata semangat itu mainstream. Kemudian, aku pun teringat sesuatu, tentang kamu.
Aku masih inget, penyemangat UAS aku adalah, SEMANIS \(*o*)/
Ya, cuma itu sih. Tapi di saat yang lain cuma bisa nyemangatin dengan kata semangat, kamu bahkan nyemangatin dengan kata-kata yang berbeda. Dan emot yang berbeda. Siapa sangka orang sedatar kamu kalo di sms bisa seasyik itu? Siapa sangka orang sedingin kamu penuh humor? Memang kata itu bukan kamu yang menciptakan, teman bimbingan belajarku yang menciptakan. Tetapi, aku bahkan tidak tahu kalo kamu sampai mengetahui kata penyemangat itu dan memberikannya kepadaku. Kata itu memang selalu aku pajang besar-besar di dinding kamarku. Oh, mungkin saja kau membacanya ketika kau datang ke rumahku. Dan mengaplikasikannya kepadaku.
Hiks. Aku kangen loh. Sumpah.
Boleh gak aku nanya kabar ke kamu? Tapi aku takut tak terbalaskan. Seperti aku yang tidak pernah menghiraukan siapapun yang bertanya kabar ke aku untuk sekedar basa-basi. Tapi ini bukan basa-basi. Aku benar-benar merindukan when you are besides me, just for sitting or talking about awkward topic.
Huh. Sudah lama ya?
Tiba-tiba aku inget Tero, inget kamu. Inget Geko, boneka kodok aku lalu inget boneka sapi kamu. Aku inget rumah kamu, aku inget rumahku. Oiya rumahku, hmm maksudku rumah nenekku mau dijual loh. Aku bakal meninggalkan Kalisari untuk selamanya. Sedih sih, banyak kenangan di situ, tentang ayahku, tentang kamu, tentang Channers, rumah yang selalu menjadi tempat singgah ketika ujian berlangsung. Ketika yang dekat aja kita gak pernah bertemu, bagaimana kalo aku sudah benar-benar pindah?
Oh, mungkin Tuhan menghendaki aku untuk move on. Tapi aku tidak bisa, ehem bukan tidak bisa, tapi tidak mau lebih tepatnya. Maaf ya, aku memang seperti ini. Ketika aku jatuh cinta, aku susah untuk berpaling ke lain hati. Egois? Memang. Bahkan aku susah untuk membuka hati.
Ah sudahlah, mengapa aku jadi memikirkan dirimu lagi? Toh, kamu tidak memikirkanku kan? Lagipula besok masih ada ujian praktikum mikrobiologi, yang tidak pernah aku mengerti belajar tentang apa.
Sampai jumpa!
White Rose {}
Comments