KKN Day 5

Kuliah Kerja Nyata, atau biasa disebut dengan KKN. Kegiatan rutin mahasiswa Unpad yang sudah melewati 80 SKS. Alhamdulillah gue sudah (hampir) mendekati 100, makanya KKNnya semester ini.

Banyak hal yang aku pelajari dari KKN ini, salah satunya mengabdi pada masyarakat. Entahlah, menurutku pengabdian adalah hal yang patut kita lakukan untuk membayar semua yang telah aku lakukan di dunia ini. Sudah 2 hari ini aku dan teman-teman perempuanku diajak koordes untuk mengabdikan diri ke masyarakat dengan cara mengajar ngaji.

"Eh, Nis. Tapi ngaji gue belom bener." kata Diana.
"Lo pikir gue bener? Tahsin aja masih level 1, Di...... Da bilang aja ke adenya kita sama-sama belajar." jawabku.
"Hahaha. Lo kira mereka mahasiswa yang bisa diajak bertukar pikiran." ujar teman sefakultasku itu.

Alhamdulillah, satu hal yang patut di sukuri di KKN ini adalah bisa se-desa KKN bersama Diana. Kami berdua mempunyai visi yang sama serta pemikiran yang sedikit sama. Jadi, ketika mengajar anak-anak, kamilah yang paling bersemangat. Dan yang membuat aku merasa malu adalah ketika melihat anak kelas 3 SD sudah lancar membaca Al-Quran. Ya Allaaaaah, aku mah dulu baru lancar Qur'an kelas 5 SD, eh gatau deng lupa  :"""

Let's change the topic. Seperti yang udah disinggung di atas, mahasiswa yang dapat diajak bertukar pikiran. Ketika kemarin sedang berjalan-jalan dengan 20 anak Unpad di Desa Cageur, seperti biasa, aku melontarkan pertanyaan-pertanyaan besar dalam pikiranku untuk mengusir kejenuhan, dan untuk......kepo. Kali ini aku bertanya pada Karel, anak Teknik Geologi 2012.

*basa basi syemel*
"Terus apa bedanya Teknik Geologi, Teknik Geofisika, Tekni Geodesi, Teknik Kimia, blablabla......" tanyaku. And he explained the differences between them. Oke, lumayan panjang, dan seperti biasa, aku hanya mendengarkan.

Then, he asked me, "Terus bagaimana kalau di Kedokteran Gigi? Persaingannya seketat itu, bukan? Bisa jadi seorang dokter gigi hanya mendapatkan satu pasien, bahkan tidak ada sama sekali."

DEG

Gils, gue bahkan gak kepikiran sampe ke situ.......... Oke, sebelumnya doi cerita jika peluang kerja untuk engineer itu sulit. Ia memberi contoh, di Unpad, dalam satu tahun ada 3 gelombang wisuda, dimana setiap gelombangnya minimal ada 20 orang yang diwisuda. Jadi sarjana teknik di Unpad berjumlah 60 orang setiap tahunnya. Jika ada 5 universitas negeri di Indonesia dengan jumlah lulusan  minimal sejumlah 60 orang juga, berarti akan ada 300 mahasiswa bergelar S.T di tahun itu. Belum lagi lulusan universitas swasta, misalkan 300 orang juga untuk 5 universitas. Jadi tahun itu ada 600 orang yang lulus dari fakultas teknik geologi di Indonesia. Mereka fresh graduate, otomatis berubah status menjadi job seeker. Ketika ada peluang kerja untuk para lulusan S.T, paling sedikit mereka hanya membutuhkan 1-2 orang S.T saja.

"Bayangin 2:600 orang, Nis!" jelasnya dengan nada rendah. "Apa yang dapat membuat mereka memilih saya di perusahaan tersebut?" tanyanya kembali. "Perusahaan memilih salah seorang kami yang paling mendekati keberhasilan dalam menafsirkan struktur tanah, misalnya. Makanya selama jadi mahasiswa kami dituntut untuk belajar banyak, karena ketika mencari kerja nanti diharapkan sudah mempunyai ilmu yang cukup. Coba bayangin kalo kami ga punya ilmu? Otomatis peluang kerja kami akan tergantikan dengan mereka yang lebih pinter. Sekarang universitas sudah gak dipandang lagi dalam mencari kerja, yang penting memiliki skill dalam bidang kami."

Sejenak gue stress dan merenung. Huf, ini tamparan banget buat gue, gue yang kuliahnya asal dateng doang, yg penting ngerjain ujian padahal gak ngerti materinya. Pokoknya mah gak berniat kuliah. Huhuhu. Mau jadi apa lo Nisrina.........

Kemudian gue berpikir lagi, berpikir kalo pemikiran gue masih cetek. Masih harus sering di upgrade dan ditransfer ilmu dari teman-teman. Masih harus membenahi diri sebelum lulus tahun depan. Amiin. Dan ternyata banyak temen saya di luar FKG yang ilmu dan cara berpikirnya lebih keren dari anak FKG. Seperti kata Teh Juan, "Setiap orang yang aku temui adalah pemberi pelajaran."

Waaa ternyata langkah saya pindah haluan ke luar fakultas membawa ilmu bagi saya. Terima kasih ya Allah sudah memberikan cahaya dikegelapan. :")

Desa Cageur, 31 Agustus 2015
-White Rose-

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah