Posts

Showing posts from March, 2017

Kegagalan

Suatu saat gue ditanya oleh seseorang yang menurut gue hebat, "Nisrina, kamu pernah gagal?" Mikir sedetik. Gagal? Hmm. Kok kayaknya selama ini hidup gue lempeng-lempeng aja ya.... Kegagalan gue hanya berupa hal-hal kecil, seperti praktikum gagal di ACC, pekerjaan koas gagal di ACC dosen, ujian remed mulu, pas responsi disuruh keluar, atau gagal mendapatkan hati doi wk canda. "Pernah." Pada akhirnya gue menjawab dengan kata itu. Iya, gue pernah gagal. Sebenernya semua kegagalan yang gue sebut di atas itu pun, juga sebuah kegagalan. Walau kecil, juga tetep aja disebut gagal. Dan yaa, perlu gue akuin, kalo semua kegagalan gue murni karena usaha gue yang masih kurang. Lo pengen ambil remot TV di meja, tapi posisi lo sekarang ada di kasur, dan lo mager. Lo cuma berdoa, ya Allah, hamba ingin remot TV itu ada di tangan hamba. Wk, plis itu cuma mimpi kalee, kecuali lo punya kekuatan supranatural untuk memindahkan suatu benda. Lalu orang it...

SEMIFINAL

Image
Semua orang pasti pada gak nyangka (bahkan aku pun beneran gak nyangka). Lolos menjadi 60 besar semifinalis Abang None JT. Sebenarnya sudah menyangka sih bakal masuk seminfinal, karena gue cukup bisa membaca feeling, jadi ketika kemarin pengumuman semifinal aku sudah dapat menebak bahwa aku dapat lolos ke tahap ini. Alhamdulillah. Aku gak pernah nyangka dan gak pernah terpikirkan sebelumnya mau ikutan kontes peagant kayak gini. Dandan gak bisa, jalan gak cantik, saat berbicara dengan orang lain pun masih cengengesan. So, ketika aku mengetahui adanya kontes itu, akupun merubah diri habis-habisan. No, I didn’t change it all, I’m just changed myself to be an adult. Lebih dewasa, lebih tenang, lebih tegap dalam berjalan, lebih humble, dan mengubah diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena aku sadar, aku tidak cukup kompeten untuk menjadi seorang None jika aku masih menjadi aku yang dahulu. Yuk, throwback. Sabtu, 11 Maret 2017 adalah hari pertama seleksi Abang None Timur...

Destinasi? Kesehatan?

Menurut kamu, apakah bisa Jakarta dijadikan sebagai destinasi kesehatan? Destinasi? Kesehatan? Mikir sedetik. Ah bodo amat yang penting gue jawab. Terima kasih kepada dewan juri yang sudah memberi pertanyaan kepada saya, saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Tapi, sumpah gue lupa banget tadi gue jawab apa. Intinya, kira-kira gue menjawab seperti ini, "Tentu saja bisa! Karena Jakarta itu sebagai Ibukota dari Indonesia, dan menurut saya masyarakat Jakarta lebih aware terhadap kesehatan di bandingkan kota-kota lain di Indonesia. Untuk itu Jakarta memang sangat potensial untuk dijadikan sebagai destinasi kesehatan bagi Indonesia. Terima kasih." Udah feeling sih ibu-ibu pariwisata itu bakal nanya ke gue, soalnya Beliau bolak balik melihat gue terus. Mungkin karena di awal gue bilang kalo gue mahasiswa fakultas kedokteran gigi kali yaa, makanya beliau lebih menekankan ke pertanyaan tentang kesehatan. Pake belepetan bingung mau ngomong apa...

Fyuuuh

Dear, Nisrina. Lo pernah menyisihkan 80 orang lain saat SNMPTN. Kenapa saat ini lo harus takut? Ketika SD lo pernah malang melintang di dunia perlombaan. Kenapa sekarang nyali lo ciut? Coba liat lagi CV lo, organisasi yang lo pernah ikuti lebih dari 10. Kepanitaan lo juga gak kalah banyak. Dear, Nisrina. Katanya lo ngaku-ngaku sebagai aktivis, kenapa sekarang lo jadi pesimis? Dear Nisrina, you say, you must break your limit. You must take a step from your comfort zone. So, this is your time, Nis! You must prove it, both yourself and others! Nisrina know that Nisrina can! Semangat Nisrina! Allah bersamamu, dan semesta mendukung lo! Bismillah, for the day after tomorrow :) Fyi, kenapa siy gue selalu deg-degan kek gini, cape tau. Hue