SEMIFINAL
Semua
orang pasti pada gak nyangka (bahkan aku pun beneran gak nyangka). Lolos
menjadi 60 besar semifinalis Abang None JT. Sebenarnya sudah menyangka sih
bakal masuk seminfinal, karena gue cukup bisa membaca feeling, jadi ketika kemarin
pengumuman semifinal aku sudah dapat menebak bahwa aku dapat lolos ke tahap ini.
Alhamdulillah.
Aku
gak pernah nyangka dan gak pernah terpikirkan sebelumnya mau ikutan kontes
peagant kayak gini. Dandan gak bisa, jalan gak cantik, saat berbicara dengan
orang lain pun masih cengengesan. So, ketika aku mengetahui adanya kontes itu,
akupun merubah diri habis-habisan. No, I didn’t change it all, I’m just changed
myself to be an adult. Lebih dewasa, lebih tenang, lebih tegap dalam berjalan,
lebih humble, dan mengubah diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena aku
sadar, aku tidak cukup kompeten untuk menjadi seorang None jika aku masih
menjadi aku yang dahulu.
Yuk,
throwback.
Sabtu,
11 Maret 2017 adalah hari pertama seleksi Abang None Timur. Aku datang terlambat
5 menit karena terlambat bangun. Malam sebelumnya aku baru sampai di Depok jam
setengah 1 malam, lalu besok paginya kesiangan, bangun jam setengah 6,
siap-siap dan baru berangkat jam setengah 7 pagi dengan make up yang benar-benar
seadanya. Aku hanya memakai DD Cream, bedak tabor March, lipstick, dan alis. So,
natural. Sampai di Kantor Walikota Jakarta Timur, jam 7.05, di sana sudah
banyak orang yang berkumpul. Oke, pede aja cuy. Pas duduk di tempat perempuan!
WHAT THE HLL, SEMUANYA BERMAKE UP COY! Aing so natural, aing paling hinyai,
yaAllaaah. Oke ndak papa, pede dulu, Nisrina. Inget kata Abby, pacarnya Osin.
Fake, Nis. Lo harus jaga image.
Pos
pertama, pengambilan nomor peserta, aku dapat nomor 108. Wk, tips biar gak dapet nomor belakang: datangnya lebih pagi!
Pos
kedua, pengukuran tinggi badan. Oke, tinggi badan gue 166,4 cm. Setidaknya
tinggi gue lolos. Tips: ketika pengukuran tinggi badan, badan ditegakin, jangan bongkok!
Pos
ketiga, pengukuran berat badan. Oke, berat badan gue 57,1 kg. Hm, obesitas satu
kilo. Nah ini, aku gak punya tips untuk mengurangi berat badan, paling jangan bawa hp, biar gak tambah berat 0,1 kg.
Pos
keempat, pengambilan foto. Di sini para peserta di foto close up dan full body sambil memegang kertas yang bertuliskan tinggi badan dan berat badan, kemudian
hasil foto aku hina dina.
Pos
kelima, konsumsi.
Pos
keenam, interview panel, pos terdeg-degan. Aku nunggu dari jam 11.00 dan baru masuk
jam 14.00, lumayan lama, dan cukup bikin hati berdebar gak karuan. Tapi alhamdulillahnya
cukup untuk belajar, secara aku gak beli buku PedomANT karena sesuatu hal.
Di
interview panel ini, para peserta dipanggil 10 orang secara bersamaan ke dalam
ruang interview. Sebelum masuk, touch up dulu. Gue minta maskara, eyeliner, lipstick,
dan blush on ke peserta sebelum dan setelah gue. Maafin, peralatan make up-nya di mobil dan mobilnya dibawa Naufal. Lalu, aku pun masuk
bersama teman-teman dari nomor urut 101-110. Oiya, sebelumnya para peserta sudah diajarkan
cara salam takzim, nanti kapan-kapan aku upload yaa salam takzimnya. Salam takzim
ini dipersembahkan di hadapan juri saat para peserta masuk ke dalam ruang
interview. Tips untuk pos ini: be yourself! Tenang, jangan panik, jangan mikirin yang lain, fokus pada pertanyaan juri, banyak-banyak berdoa.
Suasana
di dalam ruang interview sudah diceritakan di postingan sebelumnya ya. Di sini nih
Setelah
interview, kembali ke ruang auditorium awal dan diberi sedikit pengarahan. Abis itu boleh pulang deh. Pengumumannya malam
hari lewat IG, dan….. wk ada nomor 108. Aku terharuuu parah. Abang nomor 109
yang berdiri setelah aku ternyata gak lolos, padahal menurut aku dia cukup
kompeten ketika berbicara di depan umum. Entahlah. Dari gelombang aku, yang
lolos hanya 3 orang, peserta nomor 101, 102, dan aku 108. Dan sekarang peserta
101 dan 102 sudah melaju ke final :”) Gapapa. Ada hikmahnya, sepertinya gue disuruh Allah untuk fokus koas dulu.
Sekiranya, begitu pengalaman aku mengikuti kontes ini. Besok aku ceritakan lagi saat tes masuk finalnya. Dan aku bangga sama diri aku sendiri! Aku berhasil mengalahkan ketakutanku. Yeay.
Bandung, 15 Maret 2017
-White Rose-
Comments