Rindu part Sekian
Hai,
apa kabar? Setidaknya izinkan aku untuk menanyakan kabarmu hari ini. Terima
kasih telah mengkhawatirkanku. Setidaknya aku sekarang paham rasanya
dikhawatirkan ibu karena belum pulang lewat pukul 10 malam. Terima kasih untuk
tiga bulannya. Setidaknya aku mengerti rasanya tersenyum tanpa sebab yang
jelas.
Kamu tahu rindu? Rinduku ini aku bungkus khusus untukmu. Aku menantikan sebuah kesempatan yang bernama pertemuan. Jangan terlalu lama. Aku takut ia busuk di perjalanan menujumu. Tapi tunggu sebentar. Di sini apa hanya aku yang membungkus rinduku?
Aku memang wanita posesif. Aku mengira akulah sang pemilik tawamu. Aku pikir akulah satu-satunya sumber senyummu. Dan aku tak pernah mengetahui kebenarannya sampai saat ini.
Hai, aku jalan dulu yah ke depan. Setidaknya kenangan tentangmu masih tersimpan rapi dan masih memungkinkan bagiku untuk membukanya. Jika kamu menemui aku di persimpangan jalan, sapa aku! Aku ingin memberikan rinduku padamu. Dan aku, akan selalu menantikan rindumu.
Bandung, 3 April 2017
-White Rose-
Kamu tahu rindu? Rinduku ini aku bungkus khusus untukmu. Aku menantikan sebuah kesempatan yang bernama pertemuan. Jangan terlalu lama. Aku takut ia busuk di perjalanan menujumu. Tapi tunggu sebentar. Di sini apa hanya aku yang membungkus rinduku?
Aku memang wanita posesif. Aku mengira akulah sang pemilik tawamu. Aku pikir akulah satu-satunya sumber senyummu. Dan aku tak pernah mengetahui kebenarannya sampai saat ini.
Hai, aku jalan dulu yah ke depan. Setidaknya kenangan tentangmu masih tersimpan rapi dan masih memungkinkan bagiku untuk membukanya. Jika kamu menemui aku di persimpangan jalan, sapa aku! Aku ingin memberikan rinduku padamu. Dan aku, akan selalu menantikan rindumu.
Bandung, 3 April 2017
-White Rose-
Comments