2022 yang Ditulis di akhir 2023

Oktober 2022, tiba-tiba pendaftaran Nusantara Sehat dibuka, daftar, ikut rangkaian seleksinya.


Alhamdulillah menjadi salah satu bagian darinya. Sekarang pun gue sudah berada di Kalimantan Tengah, di suatu Desa bernama Muara Maruwei 1, yang gue gak pernah menyangka bahwa ada loh ya desa di tengah pengunungan seperti ini. Gue sudah hampir sebulan menghirup udara tanah Borneo. Menjadi orang asing seorang diri di sini. 

Gue pernah bekerja di Cililin, daerah utara Kota Cimahi lalu berangkat ke Rancaekek, selatannya Kabupaten Bandung. Perjalanan gue selama tiga jam. Nah, bahkan ternyata perjalanan gue selama 3 jam mencapai tempat praktek tuh bukan apa-apa dibandingkan perjalanan teman-teman Puskesmas Batu Bu untuk merujuk pasien dari Puskesmas ke RSUD. Persamaannya memang sama-sama membutuhkan waktu tiga jam, namun di sini menggunakan tiga jenis kendaraan berbeda 😊


Gue sangattttt bersyukur untuk segala hal yang telah gue dapatkan di 2022 ini.

Bersyukur akan kehadiran temen-temen yang sudah sangaaaat baik membantu gue melewatkan masa-masa sulit di tahun ini.

Bersyukur akan banyaknya support keluarga terhadap pilihan gue di menetap di Kalimantan Tengan selama dua tahun.

Bersyukur kalo kita mencoba cerita ke orang, masalah tuh akan terselesaikan, gak perlu dipendem dan mencoba menyelesaikan semuanya sendiri :)

Bersyukur ternyata menangis itu membuat beban di hati berkurang.


Di akhir tahun ini, gue benar-benar merasa cukup dan bersyukur.

Bersyukur selama 28 tahun gak pernah kekurangan air bersih. Dulu, pompa mesin di rumah mati, gue emosi. Water heater gak panas atau mati, emosi. 

Sekarang mau mandi gue suka berpikir ulang (selain karena emang males), gue juga berpikir kapan yaa hujan akan turun. Apakah airnya bertahan atau tidak ya sampe hujan berikutnya.

Secukupnya dalam penggunaan air sih.

Setiap mati listrik atau listrik ngejepret di rumah Depok karena kelebihan daya, gue suka emosi. Sekarang tuh bener-bener deh.... Niatku datang ke puskesmas selain pelayanan, yaa untuk ngecharger. Listrik di Maruwei yang menurut gue begituuuu syulit. Gue yang dahulu harus pake lampu terang, sekarang hidup dengan penerangan seadanya.


Nah, 2023 udah bener-bener di depan mata.

Kek tinggal diketok, dan say goodbye lah untuk 2022. 

Semoga setiap langkah yang gue ayunkan di Maruwei ini bisa bermanfaat bagi orang yang membutuhkan.

Semoga setiap hal kecil yang terjadi dan setiap orang yang gue temui, bisa menjadi sarana pembelajaran hidup di kemudian hari.

Semoga terus menjadi pribadi rendah hati dan haus akan ilmu.


Semoga di Maruwei segera ada sarana air bersih dan listrik!! HAHAHA. 

Tolong followersku yg kerja di PDAM atau PLN atau Indonesia Power. 

Tolong alirkan air dan listrik ke Desa Muara Maruwei 1 di Kalteng lah 🤣


Ditulis di Maruwei, 31 Desember 2022

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah