Jangan Baper!


Bukankah sudah pernah kukatakan di awal cerita? Jangan pernah memulai kalau kau takut terjatuh. Coba sekarang kamu rasakan kembali. Cobalah di cek lagi. Ketika namanya tak lagi muncul di layar handphonemu. Tidak ada lagi percakapan di antara kalian berdua. Ada sesuatu yang hilang, bukan?


Bukankah sudah pernah kuberitahu di awal cerita? Jangan pernah terbang ke angkasa kalau kau takut terjun bebas. Coba sekarang kamu rasakan kembali. Cobalah di cek lagi. Saat kau dan dia bertemu, namun seakan-akan kalian tidak mengenal satu sama sekali. Kalian berada pada satu ruang yang sama, tapi tidak saling bertegur sapa. Ada sesuatu yang berbeda, bukan?


Sudah pernah kubilang juga, bukan? Jangan pernah berharap pada manusia. Ketika dia melakukan sedikit hal baik kepadamu, jangan pernah kau anggap dia hanya melakukan hal itu padamu. Jangan pernah menganggap dirimu spesial di mata dia. Dia tidak hanya baik kepadamu, tetapi juga ke semua orang.


Kan sudah pernah keberi saran, JANGAN BAPER!


Kalo bajumu sudah terlanjur basah, siapa yang akan bertanggung jawab?
Kalo nasi sudah menjadi bubur, siapa yang akan memakannya?
Kalo tanah sudah menjadi tandus, siapakah yang dapat menyuburkannya kembali?

Dan kalo perasaan cintamu sudah terlanjur tumbuh, siapa yang akan melanjutkannya?
Kamu seorang sendiri?


Selamat mengurangi rasa geer.
Selamat mengurangi kebaperan.
Selamat mengumpulkan serpihan hati yang tercecer.
Selamat meluruskan hati kembali.


Jatinangor, 26 Juni 2015
-White Rose-

Comments

Hanziya said…
Wah tulisan ninis ini aku banget. *tos*

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah