Posts

Showing posts from February, 2017

Menunggu

Hai perempuan, kalau suatu saat kamu diminta untuk menunggu, apa kamu mau menunggu?      Suatu saat temanku bercerita, “Nis, ada orang yang memintaku untuk menunggu.”   “Hmm, lalu apa jawabanmu?” jawabku. Jujur aku bosan dengan pertanyaan ini. Pertanyaan yang bahkan aku sendiri tidak tahu jawabannya. “Aku minta dia supaya tidak menunggu.” “Loh, memangnya kenapa?” jawabku antusias. Aku selalu penasaran dengan wanita-wanita super. Strong independent woman who need no man. “ Buat apa aku menunggu yang tidak pasti, kukira dia akan nikah dalam waktu dekat, ternyata masih dua tahun lagi.” Ia menjawab dengan senyum yg melengkung ke bawah dan alis yang mengkerut. Pasti dia sedang bimbang sekali, batinku. Susah untuk memutuskan hal seperti ini, ditolak takutnya melewatkan jodoh, diterima juga takut bukan jodoh.      Huf. Hidup.      Menunggu.      Suatu saat, teman satu perguruan di bimbingan belajar sewaktu SMA (yang bahkan tidak pernah aku sangka kehadirannya) me

Cerpen: Percakapan tidak Penting

     Siang itu, aku sedang makan berdua dengan kakakku di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kabupaten tempatku bermukim. Lumpia basah masih terkulum di mulutku, tapi kami tetap melanjutkan obrolan karena sudah lama tidak bertemu, sampai suatu saat aku teringat akan suatu hal.     “Kak, siapa sih orang yang Kakak ceritakan di caption berseri di Instagram Kakak?” tanyaku setelah menegak teh dalam kemasan.      “Mantan aku.” jawab kakakku sambil tersenyum.     “ Mantan yang masih terus mengejar Kakak sampai saat ini?”      “Ya ampun, bukanlah. Itu mantan aku yang romantis.” jawabnya sambil mengunyah Cireng, makanan khas Jawa Barat yang terbuat dari adonan aci berisi kacang kemudian digoreng sampai matang.      “Ooh, yang anak Jogja itu bukan, Kak?" " Yang anak UGM itu ya, Kak?" " Yang mantan ketua BEM FK UGM 2009?”      “Gak usah diperjelassss.” katanya sambil menyubit pipiku.      “Aduuuuh, sakit tau, Kak.” Akupun mengelus-el

Curhat: Eksodonsia 7/2/2017

Image
Eksodonsia. Selasa 7 Februari 2017 Aku, Nisrina Qotrunnada Saleh, adalah seorang mahasiswa program profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, atau lebih sering dipanggil koas FKG. Nah, di koas ini aku mendapat jadwal untuk mencabut gigi pada hari Selasa. Oke, sekarang aku ingin bercerita mengenai pengalaman eksodonsia atau yang sering disebut orang awam dengan mencabut gigi. Gambar atas (tempat sambal berwarna biru), merupakan gigi 24 atau gigi premolar (geraham kecil). Maafkan jika aku memakai bahasa kedokteran gigi. Anamnesis dari kasus ini yaitu, pasien berusia 21 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi berlubang sejak 5 bulan yang lalu. Awalnya berlubang besar, lalu ditambal, namun tambalan tersebut perlahan lepas, dan akhirnya menjadi lubang seperti sekarang. Pasien mengatakan tidak pernah sakit dan tidak pernah bengkak. Pasien ingin giginya dicabut. Hasil pemeriksaan intra oral didapatkan bahwa terdapat sisa akar gigi 53 dan karies profunda 2