Sakit


     Sejak kecil, gue adalah seseorang yang mudah terserang penyakit. Dari lahir sampai menginjak usia 5 tahun, telah terdeteksi bahwa sudah 5 kali gue bolak balik menghabiskan gaji Ayah dan Bunda untuk membayar biaya rumah sakit. Saat duduk di bangku sekolah dasar, gue terserang alergi debu. Dimana setiap ada sedikit debu, mekanisme pertahanan tubuh gue segera bereaksi. Gue bersin-bersin tiada henti. Hal ini terus berlanjut sampai saat ini. Ya, ketika kamar gue sedikit tidak rapi, akan membuat penyakit gue kambuh.

    Naik tingkat, saat duduk di sekolah menengah pertama, sebut saja di salah satu boarding school yang terdapat dibilangan Jakarta Selatan. Alergi gue naik tingkat menjadi gejala asma. Entahlah, gue sedikit tidak paham, apakah symptom ini akibat alergi atau kenapa.

     Alhamdulillah, saat SMA gue terdeteksi sehat, jarang ada keluhan, paling alergi sedikit-sedikit. Namun, semua berubah semenjak kuliah…….. Alergi, maag, atau radang (faringitis) telah menjadi rutinitas bulanan. Bahkan beberapa bulan yang lalu, asam lambung gue dengan mudahnya naik sampai ke saluran pernapasan, kata dokter Puskesmas tempat gue magang, gue terserang gejala GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease. Jadi makanan yang dicerna terasa balik lagi ke esophagus, karena tekanan asam lambung yang tinggi. Baru gejala sih, namun tetep aja yang namanya penyakit mah jahat. Kalo bukan kita yang menahan laju serangannya siapa lagi coba?

     Sehat. Sehat ituuu anugerah dari Allah. Kalo kita sakit, berarti nikmat sehatnya sedang dipinjam dulu oleh Allah. Tapi katanya sih, kalo kita sedang sakit berarti dosa kita sedang digugurkan satu persatu.

      مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا 

     “Tidaklah seorang muslim tertimpa kepayahan, penyakit, keguncangan, kedukaan, maupun kesulitan, bahkan sampai duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya.” (Muttafaqu’alaih)

     Sesungguhnya, gue lelah. Setiap bulan, bahkan kadang sebulan dua kali, mengulang sakit yang sama. Radang ataupun maag. Walaupun gue mengetahui bahwa keduanya datang akibat pola hidup gue yang kurang benar, misalnya pola makan yang tidak teratur atau kamar gue yang sedang tidak rapi. Dan ternyata, katanya sakit itu merupakan bukti cinta Allah kepada hamba-Nya. Huhu. Kenapa Allah begitu baik, gue yang salah, tapi justru Allah memberikan bukti cinta-Nya pada gue.

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا
وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

     “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang hamba, maka Allah menyegerakan siksaan  baginya di dunia” HR. At-Tirmidziy no.2396.

Sakit ituu tanda Allah masih sayang sama kita, Allah masih memberikan kesempatan buat kita untuk berbuat kebaikan. Yuk, segera bangkit dan sembuh. Inget deh bahwa masih banyak kebaikan yang menunggu lo untuk terusss move on. Syemamaw, Nisrina!


Bandung, 14 Januari 2018
-White Rose-

Comments

Popular posts from this blog

Aku ingin Tinggal di Istana

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit