Mengeluh

Suatu sore di ruang keluarga sebuah rumah di daerah timur Kota Depok. Tiga orang perempuan sedang mulai menikmati hidangan makan siang sambil bercengkrama.

Seorang perempuan berusia seperempat abad memulai percakapan, "Bun. Kemarin ketika Kakak sedang silaturahmi. Kakak membantu menjaga anak keduanya kakak kelas yang sedang menyuapkan makan malam anak pertamanya." Ia mengambil gelas yang berisi air putih namun tinggal setengahnya, dan meminumnya sampai tak bersisa. Kemudian melanjutkan bercerita, "Anak keduanya masih berusia 8 bulan, Bun. Awalnya gak mau Kakak pegang sama sekali. Nangis terus. Akhirnya mau juga. Tapi, harus Kakak gendong. Ketika diturunin ke kasur, malah nangis. Akhirnya Kakak gendong sampai anak pertamanya selesai makan."

Seorang perempuan berusia separuh abad masih mengunyah ayam gorengnya.

"Lalu semalam Kakak gak bisa tidur. Lengan kiri Kakak sakit sekali rasanya. Lalu pergelangan tangan kanan Kakak juga sakit. Sepertinya efek menggendong selama setengah jam." Perempuan tadi melanjutkan ceritanya.

Perempuan separuh baya itu berkomentar setelah menelan makanannya, "Coba setengah jamnya dikalikan 365 hari, lalu dikalikan 3 tahun, lalu dikalikan 3 anak."

"Tangannya nanti coba dipakekan hot cream sembari dipijat, ya." Lanjutnya.

Perempuan yang bercerita tadi terdiam, merenung. Beberapa saat kemudian membaca doa makan dan memulai makan siangnya. Ia menyesal telah mengeluh.

Depok, 12 Januari 2020
- White Rose -

Comments

Popular posts from this blog

Aku ingin Tinggal di Istana

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit