Cerita tentang Fosikagi :)

Pada tahun 2012, saat pertama kali saya memasuki Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, saya mengikuti sebuah organisasi yang bernama Forum Silahturahmi Mahasiswa Kedokteran Gigi. Seperti biasa, saya memilih departemen yang berbau Media dan Informasi. Padahal sejujurnya, saya baru bisa menggunakan Adobe Photoshop saat saya masuk di FKG, ketika saya duduk di sekolah menengah atas, saya hanya bisa membuka aplikasi photoshop saja, serta membuat layer baru hahaha. Lalu mengapa kau memilih jalan ini, Nis? Entahlah, mungkin ada rahasia yang hanya Allah-lah yang mengetahuinya.

Saat saya menjabat menjadi staff departemen syiar media, teh Gracety Shabrina adalah seorang kepala departemennya. Dahulu ia belum seperti sekarang. Semakin ke sini, teteh yang akrab disapa Eci ini kian menunjukkan sisi keakhwatannya. Saya merasa malu, saya masih belum dapat sepenuhnya istiqomah dengan perubahan saya. Saya ingin sekali seperti dia.. Tetapi yang sangat disayangkan, saya kurang merasa terangkul olehnya, atau memang diri saya yang introvert? Sehingga susah untuk berkomunikasi dengan manusia lain? Dan menyulitkan organisasi?
Entahlah, saya sendiri juga tak mengerti dengan diri saya.

Setahun penuh berjalan, saya menjabat tanpa menjalan proker apapun. Useless? Iya. Gabut? Iya. Merasa bersalah? Banget. Sampai saya mendapatkan sebuah surat dari kordinator akhwat fosikagi 2013, teh Detin Nitami, silakan kamu baca suratnya di sini


Kata-kata yang sangat mengena di hati saya,
Ada banyak pilihan amanah yang Allah berikan untuk manusia. Memang, masa muda adalah waktu yang tepat untuk membuktikan eksistensi diri, meningkatkan kapasitas diri, dan mengeluarkan kapabilitas yang dimiliki.

Masih banyak amanah yang belum terselesaikan dari perjalanan kita di Fosikagi. Ini bukan beban, sebab jika ikhlas dan mengharap Ridho Allah adalah tujuan kita, seharusnya amanah bukan lagi bernilai beban di pundak kita. Jika teman-teman masih merasa semua ini adalah beban, periksa kembali niat teman-teman.

kita bukan Event Organizer. Proker yang diamanahi pada setiap kita adalah media pembelajaran. Bila tujuannya Allah dan Fosikagi dijadikan lahan bernama keluarga, Amanah bukan lagi bernilai beban. Sekali lagi, amanah bukan lagi bernilai beban.

dan seterusnya..... silakan kamu baca sendiri ya :)


Tulisannya sungguh menusuk hati. Bahkan sampai saat ini saya pun masih belum memberikan yang terbaik untuk fosikagi..........


Lalu tiba-tiba, saat liburan semester 3 tiba, sahabat saya, Hanafi, bertanya, "Nis.. kamu mau ikut bem u??" 
For your information, saya tidak pernah bercerita pada siapapun perihal ini.
"Kata siapa han?" jawabku. "Iya, Insha Allah pengennya ikut."
"Sip, jangan sampai melencong yaa. Eh, kalo ikut bem u itu masih bisa ikut organisasi lain ga??"
Seriously, gue tidak pernah terpikir kalau pertanyaan ini sungguh menjurus dan sedikit bertanya-tanya juga ketika ia bertanya hal ini. Apa maksudnya...
Lalu saya menjawab, "Aku masih mau berkomitmen untuk fosikagi kok, tenang saja :)"
iya, karena saya berprinsip, sebanyak apapun organisasi yang saya ikuti, saya harus mengikuti organisasi keislaman.
Belajar Islam itu penting.
"Sip sip. Di bem u juga harus bisa menebar kebaikan niss.. kalo kamu aku usulin jadi kadep syiar media kira2 sanggup ga nis??"

WHATTTT??? KADEPP??
Saya yang saat itu sedang tidur bersantai di kasur, langsung terlonjak duduk.

Lalu saya baca sekali lagi pesan singkat yang ia kirimkan.
"Kalo kamu aku usulin jadi kadep syiar media kira2 sanggup ga nis??"
"Kamu aku usulin jadi kadep syiar media kira2 sanggup gak nis??"
"Aku usulin jadi kadep syiar media kira2 sanggup gak nis??"
"Jadi kadep syiar media kira2 sanggup gak nis??"
"Sanggup gak nis??"
"Sanggup gak nis??"
"Sanggup gak nis??"



Ini pasti bohong....................


Selama saya menjadi anggota fosikagi, saya tidak pernah sekalipun berharap menjadi kepala departemen di fosikagi....
Jujur saja saya akui, saat itu saya sangat takut memegang amanah.
Amanah itu berat.
Menjadi pemimpin itu berat.
Pertanggung jawabannya kan bukan hanya di hadapan manusia saja, Allah juga. Jika di depan manusia, bisa saja kita berkelit lidah untuk berbohong menjawab pertanyaan mereka, tetapi dihadapan Allah? Bisa apa gue kalo proker-proker gue gak dijalanin? Kalo ternyata yang gue lakukan tidak maksimal.


Dan akhirnya, inilah saya, seorang kepala departemen syiar media fosikagi kema fkg unpad yang dua hari lagi akan dilepas jabatannya. Saya sangat bersyukur tetapi merasa sedih, karena apa? Karena yang saya lakukan belum maksimal. Saya belum berjuang untuk fosikagi. Padahal, saya ingat sekali, di awal kepengurusan Muthi, koorwat fosikagi tahun ini pernah berkata, "Kalau tahun lalu mentoring yang maju, tahun ini kita harus memajukan Syiar kita lewat media yaa!" Dan sampai di penghujung kepengurusan saya, saya belum melakukan apapun untuk fosikagi. Rasanya seperti melepaskan amanah yang sebenarnya belum selesai diselesaikan. Tanggung jawab kamu kemana Nis?


Penyesalan itu selalu datang belakangan kawan. Jangan disesali, Nis. Jadikan itu pelajaran :)

Musyawarah anggota fosikagi is coming soon. Siap atau tidak siap, hari itu akan datang. Sama seperti praktikum di FKG, siap atau tidak siap, hari pengumpulan akhir pekerjaan praktikum pasti akan datang, dan kita pasti melewatinya. Entah kita lewati dengan bahagia, atau dengan penyesalan.


SEMANGAT MEMBUAT LPJ! :D

Jatinangor, 26 Desember 2014
with love, White Rose :)

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah