Awkward Dream





Hallo selamat pagi! Apa kabar?

Dini hari tadi, aku terbangun karena balok lilin yang belum diselesaikan semua, sehingga menyebabkan tidurku tidak nyenyak sama sekali dan datanglah mimpi buruk itu. Mimpi dimana teman-teman menagihkan balok lilinnya padaku. Aku memang seorang deadliners sejati, aku tidak akan menyelesaikan tugas jika tidak mepet waktu pengumpulan tugas. Itu sifat yang buruk aku rasa, tidak baik untuk dicontoh, dan sedikit sulit untuk diubah kecuali punya banyak keinginan yang kuat untuk mengubah sifat busuk itu. Tapi jika tidak kepepet, kalian pasti tidak akan pernah mengetahui apa itu rasanya "The Power of Kepepet." :) Tetapi bukan mimpi itu yang ingin aku ceritakan di sini. Cerita yang berbeda tentunya.

Dan setelah terbangun, aku masih merasakan kantuk yang luar biasa. Lalu aku pun tertidur lagi... Memang dasar aku tukang tidur, sampai kamu aja ngatain aku tuti -___- Cukup jahat sih hahaha.

Ketika aku sudah berpisah dengan alam sadarku, aku seperti berada di sebuah tempat. Rasanya pernah ke sana denganmu, entah kapannya sendiri aku sudah lupa. Dan terjadi sebuah percakapan kecil, yang sudah lumayan lama aku rindukan.

Ketika itu kamu menarik bangku persis di sebelah kananku sembari berkata, "Maafin gue ya, Nad." dan lagi-lagi harus kuakui mukamu tiada berekspresi.
Sambil mendengak untuk melihat wajahmu aku menjawab dengan jawaban tolol, "Hah? Maafin kenapa?"
Lalu kau pun menduduki kursi yang telah kau tarik dan berkata, "Bukan salah lu kok."
Aku terus mengikuti arah matamu, tetapi kamu tak menatapku, "Hah? Gak ngerti gue." Sumpah, di mimpi itu aku tidak mengerti lagi maksud pembicaraan kamu kemana.
"Yang salah nyokap lu." Lagi-lagi dengan wajah datarmu dan membuatku semakin tidak mengerti dengan semua mimpi ini.

Tapi.....tiba-tiba kamu menghadapkan mukamu ke arahku dan....tersenyum.

Iya, senyum itu adalah senyum yang selama ini hanya bisa aku lihat dari balik layar laptop atau hanya bisa aku lihat dari album kenanganku. Senyum yang aku sendiri bahkan tidak tahu kapan terakhir kali aku melihatnya secara langsung.

Kemudian alarm telepon selulerku berbunyi... Aku pun terbangun, sambil tersenyum juga tentunya :)



I asked to myself, "Can't you sleep tonight? It is because you were awake in my dream this morning"

And I got no answer.

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah