Ingatkah Kamu?

Morning pals! I hope you all always be fine today and every day until that day come to us. :)

Maybe today i have a random feeling. I just dont know. Do you remember about this car? Yes, we've got more than 2 times with him, (his name is Terro). Dont forget with his name, pliz.


Ingatkah kamu waktu Bedah Kampus di UI? Dari pukul 8 pagi, aku harus menyelesaikan ESP terlebih dahulu. Dan sesampainya di sana ketika waktu menunjukkan hampir Shalat Jumat. Lalu kita pulang sehabis Shalat Maghrib, mengambil fotocopy-an di Kalisari, lalu kembali lagi ke Depok mengantar Sita ke rumahnya di Studio Alam, dan kita sampai di rumahku sudah cukup malam, hampir pukul 9an.

Ingatkah kamu sewaktu test Beasiswa di Pasar Minggu? By the way, aku lupa nama kampusnya apa. Kamu telat hampir sejam-an, anak-anak pada pundung sama kamu. Tetapi, dengan tenangnya kamu berkata, "Tenang, sama gue cepet nyampenya kok." Kemudian, setelah selesai kita ke Gramedia Matraman buat menemani Sita membeli perlengkapan untuk mendekor karena kedua orangnya akan merayakan hari pernikahan mereka keesokkan harinya.

Ingatkah kamu ketika hendak melaksanakan try out di GOR Soemantri? Padahal aku yang mengajak kamu, tetapi aku yang membatalkan janji pergi bersama karena mobil aku yang tidak boleh dipakai oleh kita pagi itu.

Lalu, ingatkah kamu saat ada acara rohis di Puncak? Ya memang waktu itu kita sudah tidak dekat seperti sedia kala, tapi kamu harus mengetahuinya, perasaan aku masih tetap sama. Saat itu, pulang pergi Jakarta-Puncak aku tidak duduk sebelah bangku supir, padahal sudah lewat 4 bulan aku merindukan duduk di sebelah kamu, di sebelah bangku supir.

Ih, lucu ya, kangen duduk di sebelah bangku supir. Aneh. Padahal mungkin menurut kalian biasa saja, tapi bagiku rasanya... benar-benar istimewa :) Mungkin gara-gara aku lelah menyetir mobil seorang diri, tiba-tiba ada volunteer yang mengendarai mobil itu.

Oiya ingatkah kamu selepas ESP di Taman Impian Jaya Ancol, di dekat Dermaga One tepatnya :p hihihi jadi malu kalo inget. That was the first time loh. Aku tidak mengizinkan Reyhan mengendarainya, tetapi entah mengapa padamu aku ikhlas. Padahal kamu tidak mempunyai SIM sedangkan Reyhan memilikinya. Kalau kata sahabatku, "Karena itukan makanya lo deket sama dia?" Ih, sok tahu. Awalnya aku hanya ingin nyomblangin sahabatku kembali, tapi kenapa justru diriku yang terjatuh? Hahaha ironis.

Dan tidak hanya gara-gara itu juga kok aku bisa jatuh hati. Jatuh cinta karena kebaikan seorang pria? Berarti kalo dia sudah tidak berbuat baik lagi sama kalian, perasaan kalian pudar dong? Tidak juga kok. Salah besar kalo ada orang yang beranggapan seperti itu.

Menurut sahabat aku, kamu jahat, jahat banget. Ya, hanya aku dan dia yang mengetahui alasannya. Tapi itukan hanya menurut sudut pandang satu orang saja, kalau menurut aku sih, kamu baiiiik banget. Aku bahkan tidak mendengarkan perkataan sahabatku sendiri, walaupun ternyata untuk sekarang, perkataannya dapat dibenarkan. Tapi siapa yang mengerti sih kenapa seseorang bisa jatuh cinta. Mungkin jika ada orang bertanya kepadaku kenapa aku bisa segitu jatuh hatinya sama kamu, aku akan menjawab, "Gue gatau...."

With love,
White Rose {}

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah