Pilihan

Ini bukan pilihan tentang siapa yang akan menjadi pasangan hidup saya, tetapi ini adalah pilihan organisasi yang inshaAllah akan merubah hidup saya. Amiin.


Berawal dari diterimanya sebuah surat dari Ketua BEM Kema FKG Unpad terpilih, Wisam. Saya diundang menjadi salah satu dari kedua calon kepala Departemen Informasi dan Komunikasi BEM Kema FKG Unpad. Semenjak pengisian formulir kadep, saya kurang antusias terhadap hal ini. Karena hanya diberi waktu satu hari saja, sehingga saya tidak sempat mengonsep visi misi, ditambah pula essay yang diberikan cukup banyak.

Keesokan harinya, diadakan wawancara. Saya hanya mengikuti alur saja, ikut wawancara, lalu jika terpilih, maka saya menjadi kadep.


Ah basi.
Flat sekali hidup gue.


Di sana saya bercerita pada Wisam dan Annisa, bahwa saya tidak terlalu berminat menjadi kepala departemen. Tetapi tidak bohong, ada sedikit pengharapan di hati saya untuk menjadi kadep.

Beberapa hari kemudian, entah mengapa hati saya berubah haluan. Dirudung kegalauan yang teramat sangat. Bahkan bisa dikatakan, hal paling galau dari yang tergalau. Untungnya masih berada di tahun 2014, tahun penuh kegalauan.

Sempat bimbang selama 2 hari. Sampai pada hari ketiga, tepatnya tanggal 2 Januari kemarin, saya mendeklarasikan lewat tulisan kepada teman saya, Fikri, bahwa saya memantapkan hati untuk hal tersebut. Ia bertanya, "Lalu bagaimana dengan kadep?" Saat itu hati saya sudah ikhlas, dan saya menjawab, "Ada yang lebih kompeten dibandingkan saya."


Tepat pada 3 Januari, ketika saya baru saja membuka mata pada pukul 9.00, saya segera membuka media sosial bernama Line, dan mendapati bahwa Allah menjawab do'a saya dan semakin memantapkan hati saya. Cepat sekali. Padahal saya baru berdiskusi dengan-Nya kemarin sore. Dan Ia langsung menjawab di keesokan harinya.

Saya percaya Allah mempunyai tujuan yang paling baik, bahwa saya lebih baik bermanfaat di luar FKG. Banyak orang yang lebih hebat di FKG dibanding saya, tapi mungkin saya adalah salah satu orang hebat yang ada di Unpad. Amiin.


 Di sini saya dapat dua pelajaran baru:
1. Jika hati kamu sedang bimbang, tanyakan hanya pada Allah. Ajaklah Ia berdiskusi, karena Allah senang jika hamba-Nya membutuhkan kehadiran-Nya. Boleh saja meminta saran pada teman, tetapi kurang membantu, karena keputusan tertinggi adalah di tangan Allah semata.
2. Dikutip dalam film Ratatouille, "Hidupmu akan berubah ketika kamu menentukan sebuah keputusan." Dan aku percaya itu.

 
Semangat mengabdi untuk Unpad, Nis!
Mengabdi adalah harga mati!


P.s: terima kasih banyak untuk Teh Gracety, Diana, dan Fikri yang sudah memberikan saran untuk kegalauan saya.

Jatinangor, 3 Januari 2015
With love, White Rose ♥

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah