12 November 2013

http://democraticfuture.org/earlyapptwoweeks/


Postingan ini telat 2 hari, tapi gapapalah, better late than never.


Ada apa dengan 12 November 2013?
Ya, ini adalah hari ulang tahun saya. Hari dimana ibu saya memperjuangkan seorang makhluk kecil tak berdosa keluar dari rahimnya, serta mempertahankan nyawanya demi buah hatinya yang pertama.

19 tahun yang lalu, saya, Nisrina Qotrunnada, pertama kali menghembuskan nafas di dunia ini.
19 tahun yang lalu, saya pertama kali melihat indahnya dunia ini dan menyadari betapa kuasanya Tuhan yang telah menciptakan saya.
19 tahun yang lalu, saya pertama kali mendengar sayup-sayup dikumandangkannya adzan oleh pahlawan yang telah membesarkan saya, imam keluarga saya, pencari nafkah untuk keluarga saya, yaitu ayah saya.
19 tahun yang lalu, saya pertama kali mendengar sebuah tangisan. Tangis penuh haru yang mengalir deras dari tulang air mata seorang manusia yang berhasil mengeluarkan buah hati pertama dari rahimnya.
19 tahun yang lalu, saya pertama kali melihat wujud yang telah mengandung saya selama 9 bulan lamanya.
19 tahun yang lalu, saya pertama kali mendengar suara kasih sayang penuh cinta, dari mereka yang menyanyangi saya sejak saya masih dalam kandungan, suara kedua orang tua saya.

19 tahun yang lalu, saya pertama kali menangis.
Menangisi apakah saya mampu menjalani segala rintangan dalam kehidupan saya kelak.
Menangisi keagungan Tuhan yang tiada duanya.
Menangis, karena saya telah terlahir di dunia ini.
Menangis, karena Tuhan telah menganugerahkan tangisan untuk saya, agar saya menjadi manusia yang sempurna dengan tangisan itu.

Di usia ke 19 tahun ini, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk Allah SWT, karena tanpa izin-Nya, saya tidak dapat dilahirkan di dunia ini. Selain itu, atas izin-Nya-lah, saya dapat bernafas sampai saat ini, serta berbagai nikmat-Nya yang telah Ia berikan untuk saya. Terima kasih Tuhan. Maaf, saya belum dapat menjadi hamba yang selalu bersyukur kepada-Mu. Maaf, saya punya banyak kekurangan. Harapan saya di 19 tahun ini, saya menjadi lebih baik dari kemarin. Peningkatan dalam beribadah, khususnya sholat lima waktu tidak akan bolong lagi, mengaji minimal dua lembar perhari, sholat rawatib disamping sholat fardhu, mendoakan kedua orang tua, meningkatkan shodaqoh, menjada lisan, dan masih banyak ibadah-ibadah lainnya.

Selain itu, tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya, khususnya ibu saya yang telah mengasuh saya seorang diri sejak dua tahun yang lalu. Terima kasih, Bunda, jika tanpa pengorbanan dirimu, aku tidak akan pernah terlahir di dunia ini. Terima kasih telah mengganggu tidurmu ketika aku kecil. Terima kasih atas segala yang telah engkau curahkan kepadaku. Maafkan aku belum dapat membalasmu dengan materi. Hanya doa yang dapat aku berikan padamu. Suatu saat, aku berjanji akan menggantikan apa yang telah engkau berikan, waktu tidur malammu, materimu, kesibukanmu, waktu istirahatmu. Sekali lagi, terima kasih, Bunda.

Terima kasih juga untuk ayah saya tercinta, yang telah membesarkan saya selama 16 tahun. Walau rasanya 16 tahun hanyalah sebuah waktu yang singkat, tapi waktu itu sangat berharga untukku. Terima kasih ayah telah mengajarkanku untuk bersabar, mengajarkanku shalat tepat waktu, shalat sunnah, bershodaqoh, dan segala yang mengingatkanku pada Sang Penctipta. Dirimu memang pemimpin yang luar biasa! Aku bangga memiliki ayah seperti dirimu! Aku sayang Ayah. Tuhan, tolong lindungi ayah saya di sana, hindarkan ayah dari siksa kubur-Mu, jauhkan ayah dari api neraka-Mu, masukkan ayah ke dalam surga-Mu, kelak, bersama aku dan seluruh keluarga besarku. Amiin. Tuhan, titipkan salamku padanya. Salam maaf dari anak pertamanya, yang belum bisa menjadi permata baginya ketika ia meninggalkan kami. Serta salam cinta dan rindu ingin bertemu dengannya, walau hanya lewat bunga tidur kami.


Selamat tinggal 12 November 2013, sampai jumpa 12 November 2014! Semoga di tahun depan saya masih dapat bertemu lagi dengan 12 November untuk keduapuluh kalinya. Iya, semoga. Amiin.
Selamat datang 19!


With love,
White Rose

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah