Upnormal?
Upnormal?
Gue hanya memiliki 10 menit sampe pukul 00.00 sejak gue pertama kali menulis tulisan ini. Dan barusan akhirnya gue mulai nulis lagi jam 12.05 karena abis protes minuman gue yang syemele di Upnormal.
Malem ketika gue menulis ini, gue sedang duduk di Upnormal Sumur Bandung. Gue ingin sedikit mengulas mengenai Upnormal Sumur Bandung ini sebagai misi gue untuk menuntaskan #30daysNisrinawritingchallenge. 30 Days Nisrina Writing Challenge adalah sebuah turunan misi gue yaitu untuk menjadi seorang muslimah produktif dan menjadi seorang muslimah yang bermanfaat, serta mencari kesibukan pasca patah hati gue.
Gue adalah pecinta Upnormal sejak pertama kali gue mengenalnya. Kalo gue suka terhadap sesuatu emang susah move on, gaes. Upnormal pertama yang pernah gue datangi adalah Upnormal Dipati Ukur (DU), lalu Upnormal Cihampelas 2, Cihampelas 1, Braga, Cikutra, Roaster Coffe Juanda Bandung (masuk doang inimah) Margonda, terakhir di Upno Sumur Bandung ini. Gak keitung berapa duit yang sudah gue habiskan untuk membantu kemajuan Upnormal haha. Malam ini pertama kali gue mencoba nongkrong (mengerjakan hal-hal berfaedah I mean) di sini karena gue adalah pecinta Upnormal. Viva Upnormal!
Kenapa sih gue suka nongkrong di Upnormal?
1. Ada wifi dan colokan listriknya.
Sebenernya udah menjamur sekali warung kopi atau tempat nongkrong lainnya yang menyediakan fasilitas wifi gratis nan kencang. Bahkan dengan kecepatan super fast. Upnormal yang pernah gue datangi dan wifi-nya niqmat adalah di Margonda Depok dan Sumur Bandung. Upnormal DU wifi-nya suka ngadat wkwk.
Upnormal menyediakan kabel rol super panjang untuk menunjang kegiatan pengunjungnya, yaitu membuka laptop. Gue gak menghitung berapa banyaknya, karena di setiap outlet berbeda jumlahnya, tergantung banyaknya jumlah maksimal pengunjung. Kita bisa sepuasnya nyolokin di kabel tersebut, tak terbatas jumlah items. Tapi kalo ada pengunjung yang mau make, yaa kita harus sadar diri buat gantian dongs.
2. Menunya (lumayan) mantap.
Makanan kesukaan gue ketika nongkrong di Upnormal adalah Nasi Chili Beef (Chibi). Sebagai anak kosan, gue jarang banget makan daging sapi. So, ketika gue ngidam makan daging, maka gue akan pergi ke Upnormal dan sate Padang tentunya. Dagingnya kadang suka keras sih, tapi banyak! Ada tambahan telor ceploknya juga dengan kuning utuh. Saya suka saya suka. Trus sambelnya juga mangstap, bikin gue sakit perut. Haha ini mah karena gue gak bisa makan sambel sih sebenernya. Nasi Chibi ini disajikan di mangkuk. Yap, termasuk kategori rice bowl berarti. Nasinya banyak. Buat perempuan yang gak makan seharian, makan Nasi Chibi mengenyangkan loh. Over all, penilaian gue terhadap Nasi Chibi 8/10 lah ya (ingatlah bahwa Nisrina memiliki standar tinggi perihal apapun HAHA).
Makanan khas Upnormal adalah Indomie. To be honest, seinget gue, gue gak pernah memesan Indomie Upnormal. Eh pernah deng, gue pesen Indomie goreng lagi (lupa namanya) rasanya seperti Indomie yang digoreng lagi. Ada baksonya dan telor yang diorak arik. Enak. Kali ini tidak disajikan di mangkok, namun di piring kotak khas Upnormal. Namun tetap Indomie di Warung Pojok RSGM better. Ahay. Buat Indomie goreng ini gue kasih nilai 7/10. Untuk Indomie ini tersedia Indomie rebus dan goreng dengan berbagai macam topping. Kalo misalkan mau beli Indomie rebus atau goreng saja, bisa tambah topping untuk menghemat fulus
Gue juga pernah mencoba Nasi Wagyu Sambal Matah. Gue sempet sedih pas menu ini disajikan di hadapan gue, karena ekspektasi wagyu gue adalah bakso dengan kuahnya (di Bakso Boedjangan Wagyu adalah bakso dari daging Wagyu). Tapi ternyata yang datang justru daging bakso wagyu goreng sejumlah 5 biji dengan sambal matah yang super banyak. So sad pisanlah. Akhirnya gue gak pernah lagi memesan menu ini dan sepertinya menu ini pun ketika gue menulis ini sudah dihapuskan. Jadi gausah dinilai yha gengs.
Seperti biasa, gue akan memesan minuman Ice Caramel Latte. Oke memang rasanya gak senikmat di toko kopi sebelah, karena terlalu manis. Mungkin karena udah ada Caramel, juga ada tambahan gula encernya pula. Hal ini bisa diakalin ketika esnya udah encer jadi terasa lebih gak manis, atau bisa minta gulanya untuk dipisah. 7/10 lah ya.
Di Upnormal juga menyediakan kopi khas Upnormal, yaitu Si Eko (Es Kopi Susu Upnormal). Berhubung gue belom pernah beli dan minta ke orang lain. Jadi gue belom bisa mengulas rasa dari Si Eko ini. Bentukannya dalam gelas cup gitu, sudah disegel jadi bisa langsung ambil dari kulkas dan diminum ketika sudah bayar. Dan biasanya Si Eko ini ada promo beli 3 (tiga) seharga Rp. 50.000.
Gue pernah membeli Thai Tea. Rasanya seperti Thai Tea yang ada di dunia ini, tapi lebih kuat rasa teh dan susunya. Kadang tuh kalo beli Thai Tea di pinggir jalan suka kebanyakan aer wkwk. 7/10.
Lalu untuk menu camilannya, gue pernah mencoba Cireng Pandawa dengan Spesial Saos Sambal Manis. Cirengnya bisa sekali masuk mulut, atau dibagi dua. Acinya juga pas di mulut. Gorengnya juga pas, gak gosong dan gak kering. Cirengnya banyak, satu piring berisi sekitar 12-20 biji. Saos Sambal Manisnya ena', pedes dari campuran saos dan cabenya, manis dari gula merahnya, serta sedikit tambahan aer untuk mengencerkan saosnya. Namun karena gue kurang suka manis, jadi gue kurang suka dengan sambalnya. Oiya, sama pedesnya kureng gigit. 7/10 untuk Cireng Pandawa.
Gue juga pernah meminta Roti Butter Spesial Upnormal dari Icrut. Rotinya ada 2 (dua) lembar dan diolesin butter. Butter-nya manis, jadi pas dipadukan dengan roti yang tawar. Porsi rotinya juga besar dan tebel, gak kaya satu slice roti S4r1r0t1 yang tipis. Walaupun tebel, tapi pinggiran rotinya tetep lembut. Gue yang gak suka pinggiran roti pun sukak. Enaknya dimakan buat nemenin nugas. Selain dioles butter, ada juga toping lainnya. Gue pernah minta ke Nofal yang topping greentea plus chocolate. Enak. 7.5/10 untuk roti butter, dan 7/10 untuk roti topping greentea plus chocolate.
Ada menu dessert dan pisang bakar juga yang belom pernah gue cobain sih.
Menunya Upnormal! Bagus bangetttttt konten dan desainnya! 9.5/10 |
Menu rekomendasi yang uptodate setiap bulannya :D |
3. Harganya pas sesuai kantong mahasiswa.
Untuk satu porsi Nasi Chibi + telor ceplok, harganya Rp.31.818 tanpa PPN 10%. Hampir mirip kaya harga Panas spesialnya sebelah. Nah yang gue suka adalah harga kopi di sini terjangkau sisgan. Satu gelas Ice Caramel Latte sebesar Rp. 22.727 tanpa PPN 10%. Di saat harga kopi di warung kopi sebelah bisa > Rp.30.000.
Makanan berat bisa didapatkan mulai harga Rp. 15ribu sekian sampai harga Rp 41ribu sekian untuk menu paketan ditambah PPN 10% jangan lupa. Menu per-Indomie-an mulai harga Rp 7ribuan sampai Rp 23ribuan tanpa PPN 10%. Buat minumannya, kisaran 7ribuan sampai 30ribuan exclude PPN 10%. Dan buat rotinya sendiri sekitar Rp.15ribu sampai 23ribu tentu saja ditambah PPN 10%.
Aduh gue mager nge-rotate, ini menu ya gaes. Bentuknya selembaran gitu, nanti kita tinggal isi aja di kotak kosong sebelah kiri gitu |
4. Tempatnya nyaman
Seperti tempat ngopi dan warung makan pada umumnya, ada bangku kayu dan sofa dengan meja yang pas untuk mengerjakan tugas. Yang membuatnya menjadi berbeda adalah desain interior dari Upnormal dan ornamen-ornamen di dinding. Dan yang pasti adalah full music! Lagunya updated. Oiya, di Upnormal gak panas, karena ada AC. Upnormal juga menyediakan ruangan smoking dan non-smoking, namuuuuun untuk di Upnormal DU dan Sumur gak ada batasan yang nyata antara keduanya. Jadi gue suka kesel kalo balik ke kosan dari Upnormal dan seluruh baju gue bau rokok. Upnormal juga menyediakan ruang meeting khusus berkapasitas 10-15 orang yang dilengkapi dengan televisi flat yang bisa nyolok flashdisk. Agar dapat menikmati fasilitas ini selama 2 jam pertama, setiap kepala diminta untuk memesan makanan dan/atau minuman minimal seharga Rp.50.000.
Sekian curhatan gue tentang Upnormal, semua tulisan ini murni subjektivitas gue dan gue gak dibayar sepersenpun oleh manajemen mereka. Sebagai pelanggan tetap Upnormal dan inshaAllah Upnormal akan menjadi pilihan pertama gue untuk mengerjakan hal berfaeda, maka gue berusaha untuk memberikan ulasan gue mengenai tempat nongkrong favorit gue ini.
Bandung, 19 Juli 2019
-nisrinaqotrun-
Comments