Kondangan!

Kondangan!

Hari Minggu 4 minggu yang lalu, gue pergi dari pagi sampe malem buat kondangan. Siang jam 11.00 kondangan Raina di Cawang Kencana. Malem jam 19.00 kondangan Adit di Manggala Wanabakti. Gue menghabiskan waktu di jalan 1,5 jam buat Depok - Cawang tambah 1.5 jam Cawang - Depok. 2,5 jam Depok - Slipi (dengan mampir-mampir ke rumah Cece dan Bungas) tambah 1,5 jam Slipi - Depok. Total 7 jam gue menghabiskan waktu di perjalanan. Seperti perjalanan Depok - Cirebon. Sia-sia sekali waktu yang gue keluarkan.

Anyway, ada beberapa hal yang ingin disampaikan di sini. Perihal kekejaman hidup.

Selama perjalanan menuju Slipi. Salah satu temen gue bercerita bahwa dia ditinggal nikah oleh gebetannya yang ternyata setelah dia berikan foto gebetannya ke gue, gebetannya adalah sepupu jauh gue. Yap, intinya si temen gue yang akan gue sebut Melati ini, suka dengan sepupu jauh gue yang akan gue sebut dengan Thomas.

Kita gak akan pernah mengetahui siapakah orang yang akan menjadi teman hidup kita.

Gue punya temen SMA yang udah pacaran dari SD sampe kuliah dan dia menikah dengan orang yang berbeda. Mereka bahkan sudah punya anak dari pasangan yang berbeda. Ada temen gue yang menikah dengan orang yang baru dia kenal saat dikenalkan orang tuanya.

Gue?

HAHA. Masih begini-gini aja, gaes. Sedih sih, bahkan gue sampe ke Psikolog saking gue memiliki mindset bahwa temen-temen gue sudah tidak dapat mengubah gue. Gue merasa hidup gue tak berarti lagi setelah gue mengalami kegagalan dalam proses gue. Okey, gue akui bahwa ikhlas itu susaaaah banget. Semoga seiring berjalannya waktu gue bisa mengikhlaskan dengan legaaaaaaaaaaaaaaaaa. Gue berusaha untuk mengikhlaskan apa yang sudah gue lepaskan. Gue mengetahui bahwa gue berhak bahagia terhadap apapun keputusan yang gue pilih. No need to worry. Btw, gue jadi kepikiran deh, si doi abis gagal sama gue gimana ya perasaannya............ Keknya biasa aja deh. Yaudahlah.

Banyak orang datang dan pergi di kehidupan kita. Temen TK yang super deket lalu menghilang begitu kita memasuki jenjang SD. Temen segeng SD yang menjauh begitu kita menduduki bangku SMP. Teman satu kamar, satu organisasi, satu kelas, satu jurusan, semua berlalu begitu saja ketika kita sudah menyelesaikan satu titik fase kehidupan.
Namun satu hal yang gue pahami, bahwa teman yang sekufu dengan kita, yang satu pemikiran, akan terus berjalan beriringan dengan sampai akhir hayat. Jadi, gue memilih untuk selalu berusaha menjaga pertemanan dengan siapapun. Siapa tau temen itu bisa membawa gue kepada kebaikan, sama-sama menuju syurga-Nya Allah.

Apa sih Nis kalo nulis tuh muluk-muluk mulu.


Oiya! Gue mau bilang juga kalo ternyata menikah itu adalah sebuah gengsi orang tua. Kemaren gue kondangan sama Bunda. Tanpa bermaksud menceritakan aib yang punya hajat, gue harus mengakui bahwa saat mau makan, sendok tiba-tiba habis tak bersisa satupun. Begitu pula ruangan panas, gue tidak melihat satu ac pun di gedung tersebut. Gue makan puding, pudingnya hambar...... Gue sedih sih, acaranya jadi terlihat keos. Sebenernya gue melihat hal ini dari sudut yang berbeda, bukan karena acaranya yang keos dan membuat malu yang punya hajat, tapi lebih ke tidak menghormati tamu. Kasian tamu yang udah kelaperan pengen makan, tapi harus menunda sampai sendok selesai dicuci. Lima menit itu waktu yang lumayan lama looh. Begitu pula perihal masakan yang terasa hambar. Menurut gue, sebagai seorang yang punya hajat, kita berhak menyediakan tamu kita makanan yang istimewa dan enak di lidah. Gedung juga, kalo acara siang, harus cek apakah ada ac atau setidaknya pendingin ruangan. Kan jadinya dzalim sama tamu kalo harus bersumpek-sumpek padahal udah dandan cantik.

HAAAAAAAAH. Ternyata yha mau nikah tuh banyak yang dipikirin. Selain mikirin calon yang masih diawang-awang, gue juga mikirin prosesi pernikahan gue. Gue juga mikirin how to a good mom, dan jangan lupa how to be a good wife. Ups, mohon maaf karena hasil tallents mapping gue, gue adalah maximer. Yap, gue memiliki standar tinggi tentang apapun. Jadiiii, mohon maaf nih kalo gue berekspektasi memiliki calon yang oke, nikahan yang wauw, dan kehidupan pasca pernikahan yang aman. HAHA ngayal terosss. Gak masalah kok, Nis. Life your lifeeeeeee~


Bandung, 16 Juli 2019
-nisrinaqotrun-

Comments

Popular posts from this blog

Aku ingin Tinggal di Istana

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit