Bandung di Waktu Maghrib
Bandung di Waktu Maghrib
Langit di ufuk barat perlahan berganti warna, sedang di timur sudah gelap pekat.
Adzan maghrib sedang berkumandang di masjid.
Saling bertautan.
Memanggil setiap umat muslim untuk berbicara dengan Tuhan mereka.
Dua anak perempuan berlarian memakai mukena.
Masuk ke dalam rumah di pojok jalan.
Seorang tukang ojek online terus menerus melihat gawai di tangan kirinya.
Memastikan tidak salah alamat dalam mengantar pesanan makanan.
Plastik putih di stang kiri.
Dua anak perempuan dengan alat solat bertambah menjadi tiga.
Keluar rumah saling berkejaran dan berteriak
Menuju tempat penuh berkah untuk menjawab panggilan Allah.
Angin berhembus pelan.
Daun pepaya bergoyang pelan.
Kanan kiri.
Seekor burung terbang dari barat ke timur.
Sendiri.
Tukang ojek online muncul dari tikungan tanpa plastik di stang motor.
Gawai tersimpan rapi di saku celana.
Burung terbang dari selatan ke utara.
Lalu terbang lagi dari utara ke timur.
Masih sendiri.
Kehilangan arah.
Dari ujung jalan tempat tiga anak kecil berlarian, muncul sebuah mobil kecil.
Sebuah city car.
Rodanya berputar perlahan di jalanan komplek.
Mobil itu berhenti di depan sebuah rumah kos.
Pengemudinya membuka pintu.
Seorang perempuan menggunakan seragam kecoklatan.
Aparatur sipil negara.
Dari arah berlawanan, seorang pemuda berjalan sambil memandangi gawainya.
Tak lama gawai dimasukan ke kantung jaket.
Ia melihat ke arah rumah kos.
Perempuan pegawai negeri sipil membuka gerbang rumah.
Mengintip ke atas rumah kos dari balik pohon pepaya.
Langit di ufuk barat menghitam.
Lafadz laa ilaha illaAllah selesai.
Aku berdoa.
Bergegas masuk ke dalam kamar.
Bandung, 30 September 2019
-white rose-
Comments