Life Plan
Life Plan
Sebagai seorang Kakak, tentu saja saya merasa harus bertanggung jawab terhadap masa depan adik saya. Mumpung masih menjabat sebagai Kakak, pr saya adalah mendidik adik saya menjadi agent of change, muslimah pemegang perubahan.
Iya lebay, maaf.
Jadi saya berusaha meng-influence adik saya untuk merumuskan masa depannya sendiri. Membuat target kehidupan dunia. Padahal adik sata masih kelas 6 SD wkwk gapapalah ya. Supaya futuristic.
Lalu tadi adik saya berkata, "Padahal mah biarin aja hidupnya ngalir kayak air."
Wuiii tentu saja Nisrina langsung menentang. "Tydac bisa begitu, Dechan. Hidup harus punya tujuan, supaya kita bisa terus berjalan di track yang bener. Tujuan itu harus dirumuskan dari awal."
*abis itu dia bingung
*anak elite circle can relate
*abis itu dia bingung
*anak elite circle can relate
Ini masih life plan duniawi sih. Buat life plan akhiratnya, saya memilih untuk membuat target ibadah yaumiyah, yang kudu di ceklis tiap harinya. Lebih susyah merumuskan life plan akhirat
Karena suatu saat saya ingin mengimplementasikan hal ini ke anak saya, makanya saya melakukan percobaan ini ke adik saya duluuu
Dulu kedua orang tua saya memang memiliki peran penting dalam membentuk karakter saya, tapi dadakan macam tahu bulat. Tidak pernah dibicarakan dari awal. Jadi saya terkaget-kaget menjalankan kehidupan ini. Masuk smp, kaget. Masuk sma, kaget. Kuliah, kaget. Nah, saya tak mau adik saya terkedjoet seperti saya.
Depok, 1 September 2019
-nisrinaqotrun-
-nisrinaqotrun-
Comments