Maret Bracket Journey

Yha. Produktif sekali saya menulis 3x dalam sehari. Karena kesepian. Jadi mari gue menulis untuk membunuh rasa sepi ini.

Oke. Di bulan April kemarin, gue memilih karet berwarna merah marun. Dibantu pilih sama Iyong karena saat kontrol gue sedang memakai jilbab dan celana berwarna merah marun.
"Ini aja Nis, cocok sama baju lo hari ini!"
Tanpa pikir panjang langsung gue okein.
Padahal gue pengen warna ungu wk. Gapapa. Masih ada cukup waktu sampai gue lepas behel. Tiap bulan masih bisa ganti warna~ (Padahal warna yang dipikih itu-itu aja 🤣, warna biru yang kalo udah kelamaan dipakenya alias butek, jadi warna ijo).

Not bad ketika difoto. Warnanya jadi agak nyaru dengan warna metal braketnya. Menurutku, diriku tetap syantik.

So this is perubahan yang terjadi pada gigi gue di bulan April kemarin.

Apa ya, tetap ada diastema diantara gigi insisif lateral kanan bawah dan caninus kanan bawah, antara caninus kanan bawah dan premolar 1 kanan bawah juga masih ada diastema. Kemungkinan diastema ini tetap dipertahankan karena gue mengalami midline shifting rahang bawah disebabkan oleh premature loss gigi molar kiri bawah gue dulu jaman gue kecil. Midline shifting means pergeseran garis median rahang bawah.

Dulu gigi molar kiri bawah gue copot sebelum waktunya, otomatis di rahang bawah sebelah kiri gue spacenya lebih besar. So, gigi geligi gue yang sudah tunbuh duluan seperti insisif sentral maupun lateral bergerak ke arah kiri/ ke arah sisi yang kosong. Jadilah menyebabkan pergeseran garis tengah pada gigi rahang bawah gue. Seharusnya pertemuan antara kedua gigi insisif sentral rahang atas dan rahang bawah itu membentuk garis lurus. Nah, punya gue ini yang rahang bawahnya terlalu ke kiri. Inilah namanya midline shifting.

Trus apa hubungannya midline shifting sama diastema?
Diastema ada di sisi sebelah kanan bawah. Midline shifting bawah gue ke arah kiri. Oleh dokter Santi, dibuatlah celah antar gigi pada bagian kanan, agar gigi rahang bawah gue bergerak ke kanan. Jadi in the end midline gue yang terlalu ke kiri, akan sejajar antara rahang atas dan rahang bawah. Begitu kira-kira.

But, before that. Lengkung rahang bawah gue juga sedang dilebarin. Karena gigi anterior gue crowding, disebabkan karena kurangnya ruangan pada lengkung rahang gue. Nah, untuk menambah ruangan dan mengembalikan ke lengkung yang baik dan normal, lengkung gigi gue harus diflare ke arah labial. So, gigi geligi bisa menempatkan diri pada posisi yang seharusnya.

Trus apalagi yha. Sejak aktivasi kedua, lengkung gigi rahang atas gue sudah normal. Gigi geligi rahang atasnya pun sudah kembali ke posisi normal. Gigi insisif sentral kanan atas yang tadinya offside ke arah bibir, sudah sejajar dengan bentukan lengkung gigi normal. Alhamdulillah. Gigi caninus kanan atas gue yang tadinya offside ke arah atas dikit, alhamdulillah sudah turun sejajar dengan gigi lainnya. Intinya, kesalahan pada gigi geligi rahang atas gue lebih sedikit dibandingkan gigi geligi rahang bawah..

I dont know but... I feels like gigi insisif sentral kanan kiri bawah gue kok rasanya kek terlalu tinggi yha. Mereka lebih ekstrusi dibanding gigi insisif lateral. Entah yang salah yang sentral atau lateral acu masih kureng paham sis.

Oiya gigi caninus kiri bawah juga sempet miriiing banget ke arah kanan, mungkin efek gaya tarik dari sisi kanan lebih besar jadi weh ketarik ke kanan. Seriously sampe hampir tiduran wkwk.

Ah udah ah. Jadi belajar gigi deh.

Selamat lebaran (lagi)


Bandung, 12 Mei 2021
-NQS-

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah