Aku bisa UKMPDG Juni gak ya?

Well. Selamat pagi!

Tadi abis Bonafide sampe kira-kira jam 1 lewat dikitttt. Abis itu gabisa tidur lagi karena banyak kerjaan yang belum sempet gue pegang kek nyuci baju, nyuci piring, kamar belom disapu, bekas praktikum masih berantakan. Super mess deh kamar gue wkwk. Dan yaa emang karena gue tadi sempet obob dari jam 8 kureng 10, bangun gegara ditelpon Hani jam 9.15 karena materi Prosto udah mulai, trus ketiduran lagi setelah 15 menit dengerin WKWK. Dan akhirnya benar-benar tersadar di jam 12 malam. Lumayan, masih sesi QnA jadi masih ada ilmu yang nyangkut-nyangkut dikiiit.

Tadi pagi random bet abis buka-buka berkas admin Perio, karena laporan bedah perio gue dipinjem Datin, trus doi nanya-nanya tentang kasus Kompleks Perio gue. And suddenly I found this!

YaAllah.......

Aing teh ngerjain pasien kompleks, dari indikasi pasien pertama kali di awal Januari 2019 sampai kontrol bedah kedua di minggu akhir Oktober 2019. Almost 11 months! Almost a year yha ngerjain pasien kompleks.

Satu hal yang ternyata alhamdulillah sudah gue lewati sampai selesai 😿😿😿😭 Kalo gue ga melihat data pekerjaan yang telah gue lalui, gue pasti akan berkata: "Apasih yang udah gue lakukan selama koas ini?"

Well, I did something kok. Buktinya gue ngerjain pasien kompleks ini sampai selesai, dan gak kerasa banget ngerjainnya selama hampir setahun... Aku bangga sama diriku!

Terimakasih buat Muthi yang sudah mengenalkan gue dengan Pak Hendra, pasien kompleks gue yang tadinya mau gue jadiin pasien GTL, tapi akhirnya gue memilih Eyang Uti, yang penuh drama... Huhu Im a lil bit regrets but yaudahlah.... Let goes on. Huhu Pak Hendra yang zuper kooperatif, mau diminta ke RSGM, walaupun kadang ada dramanya. Huhu. Aku terharu 😭😭

Gak mudah memang menjadi seorang koas gigi. Perjuangan mencari pasien, berkoordinasi dengan pasien, diskusi dengan dosen, ngerjain pasien. Alhamdulillah walaupun departemen periodonsia gue cukup dengan dramanya, alhamdulillah terselesaikan dengan baik. Bahkan departemen kedua gue yang selesai di masa perkoasan gue ini. Ujian cbt remed sekali, dan alhamdulillah one shot osce dengan dosen yang baik. Alhamdulillah.


Well, belakangan ini yang menjadi topik hangat di angkatan 2016 adalah... "Aku bisa UKMPDG Juni gak ya?"

Beneran zuper hangat. Hampir setiap koas yang gue temui pertanyaannya sama. Itu-itu aja. Bahkan ini pertanyaan yang gue tanyakan ke diri gue sendiri hahahahaha. Aku tydac paham apakah ada hal yang bisa ditoleransi terhadap habisnya masa studi gue ini. Apakah prodi bisa memperbolehkan kami untuk: ujian aja dulu, sisa yang kurang menjadi hutang... Atau yaaa sudah tetap diselesaikan sampai hijau semuaaaa.

Huah. Yang bisa lo lakukan hanyalah berdoa dan berpasrah terhadap Allah SWT. Beneran hanya Allah yang bisa memberi mukjizat pada kesempatan ini.

Bismillah. Yo mangat yo.





Btw tambahan. Dah lama ga nulis tentang perBTSan.

Ini Jhope ganteng banget dah di nikahan Eonie Jiwoo. Mo nangis, undercut dan blondenya bikin aing jadi move on ke doi. Mana seumuran lagi kan sama w, cuma beda beberapa bulan. Jadi makin ngehaluuuuuu.

Padahal kemarin pagi. Iya baru banget kemarin pagi iseng buka Twitter BTS karena udah lama gue uninstall Instagram sejak minggu lalu (password akun kepo lupa, password main akun dipegang Bi Upeh wkwk) dan akun twitter gue yang ketutup karena lebih dari 3 bulan di deaktif wkwk. Akhirnya kemarin pagi ngepoin bangtan. Nemu selpinya mas aku 😭😭

Allahu. Mas Jin.... Ganteng pisan ih. Suka aku jadinya. Eh emang udah suka deng. Dia teh sadar ga sih kalo dia tuh ganteng. Kesel jadinya. Eh sadar deng, kan doi suka ngaku-ngaku World Wide Handsome. Pusing aku punya pacar halu yang suka ngehalu.

Trus ada Eomma-nya apa ya, juga dateng ke nikahan Kakaknya Jhope. Aku sempat cemburu, namun apalah dayaku. Aku hanya seorang fans dari ribuan fans doi di belahan dunia ini wkwk.
Dah ya. Mo saur. Ini hari Sabtu, abis Subuh mo bobo. Semoga nanti bobonya mimpiin mas pacar haluku setelah seminggu berlelah-lelah.
See ya when I see ya, in my dream!


Bandung, 8 Juni 2021
-nisrinaqotrun-

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Aku ingin Tinggal di Istana

Belasan tahun aku tinggal di rumah ini. Tempat berlindung dari terik matahari dan hujan badai. Tempat aku beristirahat di panasnya siang dan dinginnya malam. Rumah ini memiliki dua lantai dengan cat dominan warna krim. Ada teras dan pagar yang membatasi dan mengamankan rumah. Dahulu teras tersebut berisi berbagai macam tanaman ibu, tapi sekarang sudah dibongkar untuk garasi mobil. Empat kamar tersedia di dalamnya. Kamar aku dan kedua adikku, serta kamar ibuku. Tidak terlalu luas, namun tidak terlalu sempit. Seharusnya, aku bersyukur memiliki rumah yang dapat ditinggali setiap hari. Kata  mahfudzot  Arab: Rumahku, istanaku.  Baitii jannatii.  Namun bagiku, rumah ini tidak seperti istana. Dapur yang sempit. Keran kamar mandi sering bocor. Air hangat sering tidak menyala. Air sering macet. Dinding mengelupas. Orang tua yang sering mengekang. Sungguh, terlalu banyak hal yang membuatku tidak nyaman tinggal di rumah orang tuaku. Aku ingin memiliki rumah sendiri. Aku ingin ...
Read more

Hiduplah karena Ingin Hidup

Hidup di dunia itu sifatnya sementara. Hidup yang kekal, ya di akhirat. Lantas mengapa manusia seringnya berlomba-lomba untuk mencapai hal terbaik di dunia? Padahal, hidup di dunia tujuannya untuk mencari bekal dan tabungan di akhirat. Bukan untuk dinikmati sementara. Dunia itu fana, akhirat yang kekal. Adakalanya, manusia ingin melanjutkan hidup bukan karena keinginan dalam diri sendiri. Melainkan karena orang lain. Orang tua, kekasih, anak. Memikirkan orang lain. “Kalau tidak memikirkan anakku, aku pasti memilih mengakhiri hidup.” “Aku bertahan hidup karena ada orang tua yang harus aku jaga.” Padahal, hiduplah karena diri sendiri ingin bertahan hidup. Hiduplah karena ingin menikmati sisa usia. Hiduplah karena hidup adalah keinginanmu. Jalani hidup kita dengan baik, sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Menikmati hidup dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya menghargai setiap keputusan yg dipilih, enjoy dalam menjalankan kehidupan, tidak menjalankan ...
Read more

Sepatu Favorit

Sudah dua tahun aku hidup bersama Nisa. Aku selalu mendampingi Nisa di luar rumah. Langkah demi langkah, kami lalui bersama. Saat matahari sedang terik-teriknya, aku menemani Nisa berjalan melewati jalanan beraspal di Ibukota. Kami berjuang bersama di tengah udara kotor hasil pembakaran mesin kendaraan bermotor. Menghirup oksigen yang sudah banyak terkontaminasi karbon dioksida dari ratusan kendaraan bermotor di Jakarta. Suatu ketika Nisa mengajakku ke daerah baru yang lebih sejuk. Kami menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Jakarta dengan menggunakan mobil yang dikendarai oleh Nisa. Hari itu hari Minggu. Kami berangkat sebelum matahari terbit, sesudah Nisa melaksanakan sholat Subuh. Selama perjalanan, matahari belum menampakkan batang hidungnya. Langit terus berwarna kelabu. Setetes dua tetes air turun dari langit menimpa kaca depan mobil. Nisa bergegas menyalakan penyeka kaca depan agar pandangannya tidak terhalang oleh air hujan. Hari itu hujan sangat deras. Nisa turun dari mobi...
Read more