Reaksi Alergi, Apa Obatnya?

Sungguh, baru kali ini mengalami reaksi alergi yang begitu membuat gue sangat bersedih. Awalnya, di punggung kaki gue terdapat bentol kecil, lalu muncul gatal. Kemudian lenganku juga gatal. Gue berusaha menahan rasa gatalnya dengan menggunakan Cetirizine. Gatal berkurang sehabis meminum obat.


Namun, esokannya masih tetap gatal. Lalu, aku terpikirkan untuk minum obat Methylprednisolon sebagai pengganti Dexamethasone dan (masih) Cetirizine. Gue teman perawat, Shinta dan Nuni, mereka bilang pakaikan salep Betamethasone. Kupakaikanlah pada siang itu, kubawa istirahat tidur. Lalu saat sore harinya gue bangun karena ada kegiatan penyuluhan mengenai Hipertensi di Desa Muara Maruwei dua, gue baru menyadari bahwa gatal merambat dari lengan bawah sampai ke lengan atas, dari yang tadinya hanya di punggung kaki, kini merambat sampai pangkal paha. Bahkan, sekarang ditambah kemerahan pada bagian-bagian tersebut.

Gataaaal sekali rasanya. Gue mencari tahu mengenai dokter spesialis kulit di RSUD Puruk Cahu, namun tidak ada. Harus ke Banjarmasin atau ke Palangkaraya. Sedih sekali rasanya keterbatasan sarana dan prasarana untuk berobat lebih lanjut di desa ini. Akhirnya, gue bertanya pada teman FIM Kece yang merupakan residen Kulit dan Kelamin, beliau juga meresepkan hal yang sama. Dan bertanya mengenai faktor pencetusnya. Beliau bertanya apakah belakangan ini pernah digigit serangga?

Awalnya gue bingung, karena gatal-gatal ini terasa sehabis gue pergi dari Desa Tumbang Bondang. Gue sempat curiga karena gue mandi menggunakan air sungai yang disedot ke kamar mandi. Gue kurang mengetahui kebersihan air di sana. Gue juga mencurigai kasur gue, kasur turunan dari dokter Puskesmas sebelumnya. Gue curiga adanya kutu pada kasur. Namun, gue sudah dua bulan memakai kasur ini tidak pernah mengalami kejadian alergi yang begitu parah seperti saat ini. Akhirnya, saat mandi sore, gue menemukan hansaplast di ujung lengan atas kanan. Gue baru menyadari bahwa beberapa hari yang lalu gue tersengat serangga saat tidur malam. Dan beberapa hari sebelumnya juga gue sempat tersengat serangga juga di leher bagian kiri. Entahlah, kedua serangga tersebut sama atau tidak. Namun yang pasti, reaksi alerginya baru terjadi saat sengatan serangga yang kedua. Saat itu sakit sekali rasanya tersengat, seperti tersetrum dan perih.

Malam inipun masih terasa gatal di bagian telapak tangan dan telapak kaki. Dua tempat yang paling krusial menurut gue. Karena telapak kaki digunakan untuk berjalan, sedangkan telapak tangan digunakan untuk makan. Sudah dua malam ini juga gue tidak dapat tidur dengan nyenyak disebabkan karena rasa gatal yang luar biasa. Alam bawah sadar gue terus menggaruk bagian yang gatal. Salep dan bedak Salycil juga sudah kugunakan berkali-kali sampai mau habis.

Jadi beginilah rasanya memiliki alergi terhadap sesuatu. Kasihan sekali orang-orang yang memiliki alergi terhadap susu, telur, obat-obatan tertentu. Mereka tidak dapat menikmati hidup dengan nyaman. Ah, iya! Rasanya gue ingin mencoba skin tes untuk mengetahui reaksi alergi tubuh gue terhadap hal lain. Nanti gue akan search mekanisme, budget, dan tempatnya.

Mohon doanya yaa, semoga gatal-gatal ini lekas pulih.

MM 1, 12 Juni 2023
-dok ninis-


Comments

Popular posts from this blog

Aku ingin Tinggal di Istana

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit