Hal-hal Menakutkan saat Beranjak Dewasa

Hal-hal Menakutkan saat Beranjak Dewasa.


Semakin mendekati usia kepala tiga, menurutku semakin banyak hal-hal menakutkan dalam kehidupan. Salah satunya ketakutan untuk melangkah maju, seakan diri ini terjebak dalam kehidupan di awal kepala dua. Ingin melangkah maju, namun pikiran tetap jalan di tempat. Diri ini tidak ingin kecewa, namun hidup tetap terus berjalan. Seakan tidak mengizinkan untuk beristirahat barang sejenak. Seperti jarum jam yang terus bergerak, bahkan jarum jam dapat berhenti bergerak jika baterai habis.

Menjadi orang dewasa itu bukanlah sebuah pilihan dalam kehidupan. Tumbuh dewasa merupakan kenyataan hidup yang harus dijalani. Semakin banyak pilihan, semakin banyak pertimbangan. Terkadang justru kita tidak perlu banyak menimbang, yang dibutuhkan adalah memutuskan. Hal yang menurutku sulit untuk dilakukan yaitu memutuskan sebuah pilihan.

Memutuskan pilihan untuk hidup merantau atau tinghal dengan orang tua, memutuskan untuk menikah atau menunda menikah, memutuskan untuk menunda punya anak atau mempunyai anak segera setelah menikah, memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang saat ini atau tetap lanjut walaupun lingkungan yang toxic, memutuskan untuk membeli rumah atau mengontrak, memutuskan untuk membeli kendaraan roda dua atau roda empat. Bahkan untuk menjalin hubungan dengan orang baru atau keluarga juga harus diputuskan. Karena sesungguhnya dibalik segala keputusan yang kita buat, akan selalu ada risiko yang harus kita terima.

Dalam dunia medis, ada yang namanya informed consent, yaitu surat persetujuan tindakan medis. Dalam informed consent, ada kolom risiko tindakan yang harus diisi oleh petugas pemberi tindakan. Apa saja risiko yang harus dihadapi oleh pasien ketika tenaga kesehatan melakukan suatu tindakan medis. Setiap kegiatan medis di luar maupun di dalam gedung, selalu ada risiko. Baik itu hanya sekedar penyuluhan, pasti ada risiko. Untuk meminimalisir terjadinya suatu risiko, tentu hal yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi risikonya. Jika kamu ingin mencabut gigi, tentu saja ada risiko yang harus dihadapi, misalnya perdarahan, adanya nyeri, terjadinya bengkak pada jaringan sekitar, terjadinya dry socket atau soket gigi yang kering, syok, atau bahkan giginya tidak dapat tercabut. Risiko yang harus dikatakan sejak awal oleh petugas kesehatan, kepada pasien.

Begitu pula dalam kehidupan. Jika memilih untuk merantau, maka risikonya akan jauh dari keluarga. Jika memilih untuk menikah, risikonya harus menerima segala macam karakter pasangan yang mungkin baru akan muncul ketika menikah. Jika ingin hamil, ada risiko keguguran. Jika ingin memiliki kendaraan, ada risiko uang bulanan lebih sedikit karena harus membayar cicilan atau menabung setiap bulan. Segala risiko dalam kehidupan harus dilakukan identifikasi dan dibuat analisis pemecahan masalahnya.

Pertanyaannya, sanggupkah diri ini menerima segala risiko yang harus dihadapi dalam setiap pilihan yang kita ambil?

Tidak semua orang mau menapaki tangga yang lebih tinggi, untuk dapat melihat pemandangan Jakarta dari puncak Monas. Alasannya berbagai macam, lelah, panas, takut ketinggian, bahkan malas karena anak tangga yang begitu banyak. Padahal jika mau bersabar sedikit saja dan mengalahkan ketakutan dalam diri, maka akan melihat pemandangan yang indah, yang tidak akan dapat terlihat dari dasar Monas.

Begitu pula dalam permainan, semakin tinggi level permainan, maka semakin sulit untuk dipecahkan. Terkadang sudah menyerah duluan karena beberapa kali kalah ketika mencoba. Orang yang mencapai level tertinggi, mungkin dia sudah berkali-kali gagal di level rendah, tapi dia tidak pernah berhenti mencoba dengan berbagai cara untuk memenangi level tersulit. Sama juga seperti kehidupan ini, semakin seseorang dewasa, semakin bertambahnya usia seseorang, maka tantangan dalam kehidupan semakin menakutkan untuk diselesaikan. Tapi menurutku, ada satu yang pasti, bahwa semakin sering mencoba, semakin sering berlatih, semakin sering melangkah, maka akan semaki mudah dalam memecahkan suatu masalah.

Jadi, untuk seluruh orang dewasa yang tidak sengaja membaca tulisanku, jangan pernah takut untuk mencoba, berlatih, dan melangkah.

Muara Maruwei 1, 6 Juni 2023
-nisrinaqotrun-
#30DWC #30DWCJilid42 #Day27

Comments

Popular posts from this blog

Aku ingin Tinggal di Istana

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit