DOKTER NINIS

Bismillahirrohmaanirrohim. Semoga tulisan ini tidak merugikan pihak manapun.. Hari ini adalah hari pertama saya berada di kosan sejak saya mendapatkan undangan di grup yang sama dengan seseorang yang pernah saya doakan pada Allah untuk menjadi bagian dari masa depan saya. Jujur. Setelah teman yang telah membantu saya pindah kosan pulang ke rumahnya. Setelah saya pulang ke kamar saya di kosan yang baru setelah saya makan dimsum dan membelikan teh kotak untuk teman-teman karena telah membantu saya mengangkut barang kosan saya yang bejibun. Saya sendiri di kamar baru. Sepi. Saya teringat undangan pernikahan. Jujur saya sedih, tapi saya bukan manusia yang mudah menangis. Rasa-rasanya air mata ini sudah habis terkuras pada satu tahun yang lalu di Warung Upnormal Bandung Electronic Center (BEC). Ketika terakhir kali saya membuat keputusan akhir untuk tidak melanjutkan niat untuk berkolaborasi dalam proyek kebaikan dunia akhirat. Saya sudah jauh hari menyiapkan hati untuk menerima keadaan

Menikah sambil Koas? Kerja sambil Koas? Organisasi sambil Koas? Menikah sambil koas? Kenapa engga? Kalo kamu merasa bisa mengurus suami dengan baik mah gapapa. Menikah sambil koas? Kenapa engga? Kalo kamu merasa sanggup hamil bahkan mengurus anak sambil koas mah gapapa. Menikah sambil koas? Kenapa engga? Kalo kamu merasa kamu mampu untuk menjadi peran sebagai istri dan suami dengan status long distance marriage mah gapapa. Menikah sambil koas? Kenapa engga? Kalo kamu merasa sunnah-sunnah pernikahan sudah dijalani, ya silakan. Ibadah jangan ditunda-tunda, harus disegerakan, namun jangan tergesa-gesa. Kerja sambil koas? Kalo kamu merasa sanggup untuk lebih lelah dari teman-temanmu. Kenapa engga? Kerja sambil koas? Kalo kamu merasa dengan bekerja bisa menambah uang untuk membiayai pasien kamu. Kenapa engga? Kerja sambil koas? Kalo kamu merasa dengan bekerja bisa mengikuti kegiatan positif tanpa harus meminta uang dari orang tua. Kenapa engga? Kerja sambil koas? Kalo

Bandung di Waktu Maghrib Langit di ufuk barat perlahan berganti warna, sedang di timur sudah gelap pekat. Adzan maghrib sedang berkumandang di masjid. Saling bertautan. Memanggil setiap umat muslim untuk berbicara dengan Tuhan mereka. Dua anak perempuan berlarian memakai mukena. Masuk ke dalam rumah di pojok jalan. Seorang tukang ojek online terus menerus melihat gawai di tangan kirinya. Memastikan tidak salah alamat dalam mengantar pesanan makanan. Plastik putih di stang kiri. Dua anak perempuan dengan alat solat bertambah menjadi tiga. Keluar rumah saling berkejaran dan berteriak Menuju tempat penuh berkah untuk menjawab panggilan Allah. Angin berhembus pelan. Daun pepaya bergoyang pelan. Kanan kiri. Seekor burung terbang dari barat ke timur. Sendiri. Tukang ojek online muncul dari tikungan tanpa plastik di stang motor. Gawai tersimpan rapi di saku celana. Burung terbang dari selatan ke utara. Lalu terbang lagi dari utara ke timur. Masi

Ada Apa dengan Indonesia? Gue mungkin bukanlah manusia yang suka mendengarkan atau membaca berita terkini, tapi gue sungguh sangat senang sekali berada di lingkaran FIM karena mereka sangat aware terhadap isu-isu nasional terkini. Kehidupan gue tidak hanya mengenai kedokteran gigi saja. Thanks to tulisan dari Josu, yang mencerahkan kebutaan informasi saya mengenai Indonesia ini. Indonesia. RUU KUHP, UU KPK, bahkan sampai RUU PKS. Kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra. Oh Indonesia-ku. Saya berusaha memahami semuanya. Sulit. Bahkan secuil kontribusi untuk Indonesia belum saya berikan, bilang apa saya di akhirat nanti ketika ditanyakan perihal ini? Oke jujur gue gak menghafal pasal-pasal yang kontroversial, gue hanya baca sekilas dari instagram @bemkmipb. Oke, gue tulis ulang aja ya beberapa. Ada pasal mengenai hewan ternak, yang mengatakan bahwa "Setiap orang yang membiarkan unggas yang diternaknya berjalan di kebun atau tanah yang telah ditaburi benih atau tana

Mari kita curhat lagi dimana-mana. Di hari Jumat, pulang bantuin asistensi klinik, ku langsung caw menuju sekre FIM Kece. Tentu saja untuk nebeng makan, yang akhirnya gak jadi makan gara2 mager. Sabtu ada Bebersih Bandung, dan tanpa berpikir seribu kali, diriku langsung mengiyakan. Sebel. Anaknya teh suka iya iya wae. Saat Bebersih Bandung gue teringat pesan temen w, "Aku kalo mau kenalan sama (sebut nama orang terkenal se-Indonesia) hanya butuh 5 langkah, aku kenal si A, minta kenalin si B, kenalin ke si C, kenalin ke si D, tara! Kenal deh sama si E." And I always remember this. Wogela. Dulu, mana pernah Nisrina kepikiran mau ketemu sama Walikota. Jalurnya panjaaaaang. Dan merasa gak punya kepentingan juga wk. Beda kasus kalo ade w, yang memang jalurnya lebih mudah. Soon to be ASN, kan. Then, I finally got the message . Kali ini sedikit memotong rantai. Si A kenal Kang B, Kang B kenal Pak C. Tara!! Kujadi teringat tujuan awal daftar FIM. Dan alhamdulillah, yaa alhamd

TERIMAKASIH, NISRINA QOTRUNNADA Tulisan ini didedikasikan untuk seseorang, yaitu diri saya sendiri wk. Hai, Nisrina Qotrunnada! Terima kasih sudah terus berjalan tanpa terlalu sering menengok kanan dan kiri. Paling hanya berhenti sebentar untuk bertanya. Terimakasih sudah mau belajar dan terus belajar. Terimakasih untuk mengesampingkan ego. Kalo dibuat list memang banyak sekali kekurangan diri kamu, Nisrina. Tapi jangan lupa bahwa kamu juga memiliki kelebihan yang mungkin gak dimiliki orang lain. Terimakasih sudah bangga menjadi Nisrina yang seperti Nisrina. Dan jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Rabb seluruh alam, Sang Maha Pencipta. Alhamdulillah wa syukurillah. Bandung, 23 September 2019 -nisrinaqotrun-

Faktanya, semakin tinggi jabatan kamu, maka semakin banyak amanah dan tanggung jawab yang harus kamu emban. Semakin lama waktu penghisaban di akhirat nanti. Apakah kamu sanggup menerima amanah di dunia dan bertanggung jawab di akhirat nanti? Ya Rabb, jika memang menurutMu hamba pantas menerima lebih banyak amanah tanpa melalaikanmu, maka izinkanlah hamba untuk menjalankannya. "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuasaan-Mu (untuk menyelesaikan urusanku) dengan kodrat-Mu, dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. "Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. "Dan jika Engkau mengetahui bahwa

I'm wondering why. Ternyata, saya harus introspeksi diri kembali. Apakah selama ini niat saya untuk terlihat hebat di mata orang saja? Atau memang murni ikhlas lillahi ta'ala? Jujur, saya merasa terlalu menyepelekan orang lain, saya merasa diri saya di atas angin. Namun ternyata, saya lupa bahwa di atas awan masih ada langit, di atas langit masih ada Arsy-Nya. Masih ada Allah yang lebih lebih berkuasa. Ya Allah, Engkau Yang Maha Mengetahui, Engkau-lah yang sudah menakdirkan hal baik dan buruk kepadaku. Tolong izinkan saya memperjuangkan satu hal yang selalu ingin saya perjuangkan. Untuk kali ini, apapun hambatan dan rintangannya, saya tidak ingin berhenti berjuang. Semoga Allah mengizinkan dan masih memberikan kesempatan. Amiin. Bandung, 9 September 2019 -nisrinaqotrun-

Selamat Separuh Abad, Bun! "Dek, ih ayok lama bener dah lu balik ke rumahnya." " Lu ngapa pergi malem-malem dah, Kak." "Itu Dechan udah tidur." After drama panjang kali lebar, di lima menit hari berikutnya. Akhirnya.... Selamat separuh abad, Bunda! You always be our superhero, Mom! We always love you. ---------- Caption Instagram Hampir 25 tahun saya mengenal Bunda saya, saya baru sangat menyadari bahwa Bunda adalah sosok perempuan tangguh, tegas, penyayang, super rapi dan berjiwa muda. . Saya senang ketika Bunda saya cerita mengenai masa mudanya. "Bunda dulu pas Menwa ke Medan naik kapal laut, ketemu begal di Lampung, trus disuruh jagain ibu hamil di truk TNI." . Cerita bagaimana Bunda sangat bangga terhadap Ayah. "Ayah tuh dulu Danlap, Kak. Upacara se-Indonesia. Keren, kan? Trus Bunda Danpasnya." Lalu saya hanya bisa tersenyum. . Bunda yang masih menghormati Ayah, walaupun Ayah sudah tiada. "Walaupun udah mening

Life Plan Sebagai seorang Kakak, tentu saja saya merasa harus bertanggung jawab terhadap masa depan adik saya. Mumpung masih menjabat sebagai Kakak, pr saya adalah mendidik adik saya menjadi agent of change , muslimah pemegang perubahan. Iya lebay, maaf. Jadi saya berusaha meng- influence adik saya untuk merumuskan masa depannya sendiri. Membuat target kehidupan dunia. Padahal adik sata masih kelas 6 SD wkwk gapapalah ya. Supaya futuristic . Lalu tadi adik saya berkata, "Padahal mah biarin aja hidupnya ngalir kayak air." Wuiii tentu saja Nisrina langsung menentang. "Tydac bisa begitu, Dechan. Hidup harus punya tujuan, supaya kita bisa terus berjalan di track yang bener. Tujuan itu harus dirumuskan dari awal." *abis itu dia bingung *anak elite circle can relate Ini masih life plan duniawi sih. Buat life plan akhiratnya , saya memilih untuk membuat target ibadah yaumiyah, yang kudu di ceklis tiap harinya. Lebih susyah merumuskan

Tidak Apa Tidak ada seorang manusia yang akan berkata, "tidak apa" ketika ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Terlebih jika telah hidup menahun bersama. Setiap detik kenangan akan terlintas dalam benak. Membakar rindu. Menuai emosi. Tidak apa merasa rindu. Tidak apa membutuhkan ruang sendiri. Tidak apa menangis. Tidak apa bersedih. Tidak apa merasa sendiri. Tidak apa bergulat dengan perasaan. Tidak apa berkeluh kesah. Tidak apa bercerita. Tidak apa untuk melepas penat. Tidak apa berlari. Tidak apa berteriak. Tidak apa. Sungguh tidak apa. Tapi jangan lupa untuk bangun, menatap jalan di depan, bersiap, lalu melanjutkan perjalanan. Tidak apa lebih lama sedikit dalam perjalanan. Sungguh tidak apa. Bandung, 28 Agustus 2019 -nisrinaqotrun-

Forum Indonesia Muda Bandung Yeay! Alhamdulillahirobbialamiin. Akhirnya Nisrina berniat untuk menulis sesuatu tentang FIM Bandung. Berikut gue sertakan foto-foto selama gue berkontribusi setahun ke belakang sebagai next gen FIM Bandung. Bandung, 17 Agustus 2019 -nisrinaqotrun-