Berharap
Emang
ya, kita sebagai manusia gak boleh banget yang namanya berharap sama manusia
lain. Boleh sih, tapi kalo berharap sama manusia tuh pasti ada aja rasa
sakitnya.
Masih
banyak lagi contoh-contoh kekecewaan apabila kita berharap pada manusia. Sebenernya,
seberapa besar sih kita boleh berharap pada sesuatu? Sebesar hati kita siap
untuk menampung rasa kecewa. Jika kita sudah berharap setinggi langit, setinggi
itu jugalah hati kita harus siap menampung rasa kecewa. Ketika hati sudah
terbang setinggi angkasa, kemudian terjatuh ketika kenyataan tak sesuai
ekspektasi. Saat itulah kita harus siap untuk merasa kecewa dan mempunyai milyaran
stok sabar.
Ah, hidup selalu saja banyak hikmah yang dapat diambil dari setiap rangkaian kisah kita. Semangat berharap dan bersabar, yaa!
Bandung, 30 Oktober 2017
-White Rose-
Sudah
membuat janji dengan temen sejak seminggu yang lalu untuk menonton film terbaru
yang hendak keluar. Ketika hari-H tiba, si teman sakit cacar. Padahal kita
sudah menyisihkan uang dan membatalkan agenda dengan teman lainnya. Kecewa? Jelas.
Ibumu
menjanjikan untuk membelikan baju baru saat hari raya idul fitri, namun
ternyata ada kebutuhan lain yang lebih mendesak, sehingga uangnya dialokasikan
untuk kebutuhan tersebut. Kamu sudah berharap memakai baju baru saat lebaran
tiba, update foto outfit of the day dengan baju tersebut.
Namun apa hasilnya? Yaaaa pasti kecewa sih.
Ngechat
gebetan, berharap bisa berbicara panjang lebar ngalor ngidul via chat, eh taunya dibales doi seminggu
kemudian. Kecewa? Wah ini sakit yang tak terdefinisi sih.
“Aku sudah merasakan seluruh kepahitan hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.” Ali bin Abi Thalib.
Ah, hidup selalu saja banyak hikmah yang dapat diambil dari setiap rangkaian kisah kita. Semangat berharap dan bersabar, yaa!
Bandung, 30 Oktober 2017
-White Rose-
Comments