Terbaik Versi Diri Sendiri
20
tahun ++, yak lagi-lagi berbicara tentang usia, merupakan fase pencarian. Pencarian
yang gak akan pernah habis jika kita terus mencari yang terbaik.
Suatu saat ada seorang teman yang berkata, “Semangat mencari yang terbaik yaa!”
Sontak gue balas pernyataan tersebut dengan pandangan gue, “Hahaha. Jangan semangat mencari yang terbaik, justru semangat menjadi yang terbaik. Karena kalau kita sudah menjadi yang terbaik versi kita, inshaAllah pasti akan mendapatkan yang terbaik juga.”
Jika kita terus mencari pasangan terbaik, zaman now mungkin gak akan pernah ditemukan di muka Bumi ini. Ih si A kurang mancung, si B kurang gemuk, si C lebih muda dari gue, si D pendek. Trus aja kita selalu melihat kelemahan doi sampe si Z yang kurang sabar dan pada akhirnya menemukan bahwa ternyata si A-lah yang terbaik. Rasulullah saja yang se-perfect itu pernah berbuat kesalahan, apalagi kita yang hanya manusia biasa?
Suatu saat ada seorang teman yang berkata, “Semangat mencari yang terbaik yaa!”
Sontak gue balas pernyataan tersebut dengan pandangan gue, “Hahaha. Jangan semangat mencari yang terbaik, justru semangat menjadi yang terbaik. Karena kalau kita sudah menjadi yang terbaik versi kita, inshaAllah pasti akan mendapatkan yang terbaik juga.”
Jika kita terus mencari pasangan terbaik, zaman now mungkin gak akan pernah ditemukan di muka Bumi ini. Ih si A kurang mancung, si B kurang gemuk, si C lebih muda dari gue, si D pendek. Trus aja kita selalu melihat kelemahan doi sampe si Z yang kurang sabar dan pada akhirnya menemukan bahwa ternyata si A-lah yang terbaik. Rasulullah saja yang se-perfect itu pernah berbuat kesalahan, apalagi kita yang hanya manusia biasa?
Coba
lihat Teh Sonia, istrinya Kang Muzammil. Siapa coba yang gak pengen menjadi
istri seorang Muzammil? Dan Teh Sonia menempati posisi itu. Menurut lo, apakah Teh
Sonia adalah seseorang yang B aja? Gak mungkin kan, seorang Imam Masjid Salman
sekelas Muzammil mau dengan seseorang yang B aja? Teh Sonia berhak mendapatkan
Kang Muzammil karena dia telah berupaya menjadi versi terbaik dirinya. Teh
Sonia menjaga auratnya dengan baik melalui hijab panjang dan cadarnya, inshaAllah
dirinya dipenuhi dengan kebaikan. Begitupula Kang Muzammil yang telah berupaya menjadi seorang hafidz Qur'an. Lah, gue jadi ngomongin orang, kan.
Oke,
daripada lo terus menerus terkontaminasi dengan pola pikir gue yang mungkin gak
sesuai dan ingin mendebat, mendingan gue sudahi tulisan ini dengan istigfar
sebanyak-banyaknya karena tadi pagi gue sudah mencaci maki dan bersuudzon pada
pak polisi yang menilang gue karena gak punya SIM C.
Wallahualam
bi sawab. Semoga kita selalu mengupayakan agar selalu menjadi insan terbaik
versi diri kita ya. Amiin!
Bandung,
28 Oktober 2017
-White
Rose-
Comments