Apakah Hidup Demi Gengsi?
Dalam hidup, ketika kita memiliki sebuah gelar, memang terasa menyenangkan. Seolah kita berada di atas angin dengan gelar yang kita miliki. Begitu juga saat kita memiliki jabatan tinggi. Rasanya dagu ini terangkat begitu tegak, sehingga sulit untuk diturunkan. Rasa sombong bergemuruh dalam dada. Diri ini seperti enggan melihat ke bawah, kepada teman yang derajat kehidupannya tidak lebih baik di mata kita.
Padahal, jika ditelurusi kembali. Hidup itu sementara, akhirat yang fana. Untuk apa mempertahankan gengsi jika kita tidak dapat hidup sesuai dengan aturan agama? Sebentar, mungkin pertanyaannya harus aku ganti, pilih mana? Memegang teguh aturan agama, atau terus hidup dengan gengsi? Sudah seharusnya kita hidup dengan memegang teguh aturan agama. Agama harus tetap berada di puncak. Sedangkan gengsi harus di lawan.
Gengsi menurut KBBI merupakan sebuah kehormatan dan pengaruh. Gengsi adalah sebuah harga diri. Makanya kenapa ada orang yang mati-matian terlihat kaya, hidup mewah, memakai banyak perhiasan. Ya, semua yang terlihat di mata manusia adalah harga diri. Harga sebuah diri terlihat ketika kita dapat memiliki barang yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Apakah gengsi hanya terlihat berupa barang? Sejauh ini, masih seperti itu. Padahal seharusnya kita sadar, semua barang itu tidak berarti di mata Tuhan. Semuanya akan dihisab di hari akhir. Namun manusia, masih saja terus membanggakan kehidupan fana, bukannya mempersiapkan bekal hari akhir. Semoga kita bukan termasuk golongan manusia yang hidup dalam balutan gengsi semata, amiin
Muara Maruwei 1, 30 September 2024
-Nis
#30DWC #30DWCJilid47 #Day18
Comments