Berjuang Maksimal
Ibu maaf, untuk kali ini aku tidak dapat memenuhi keinginanmu lagi. Aku mengecewakanmu di kali kedua. Aku belum ingin menjadi pegawai tetap seperti yang Ibu inginkan. Semua itu karena jauh di lubuk hatiku, aku ingin melanjutkan sekolah. Aku ingin terus belajar menjadi seorang abdi masyarakat yang kompeten.
Ibu, maaf jika aku belum bisa menjadi seorang kakak yang menjadi teladan bagi adik-adikku. Aku hanya fokus kebahagiaan diri sendiri. Aku belum bisa memberikan kebahagiaan bagi Ibu dan adik.
Ibu, hal yang sedang aku pertahankan saat ini adalah hal yang sangat aku dambakan, Bu. Aku sedang berjuang untuk meraih gelar lebih banyak. Aku berjuang agar aku bisa menjadi seseorang yang bisa membawa nama baik Ibu dan Ayah.
Ibu, aku sudah belajar selama 7 tahun di bangku kuliah. Aku memiliki beberapa pekerjaan tanpa bantuan darimu. Apakah menurut Ibu aku sudah berusaha maksimal? Apakah menurut Ibu aku belum menjadi anak yang berbakti padamu? Apakah Ibu masih mengganggapku anak durhaka?
Ibu, jika jalan yang sedang aku tempuh saat ini berbeda dengan kehendakmu, aku harap Ibu dapat mengikhlaskannya. Aku sangat berharap Ibu akan mendukung setiap apapun keputusan yang akan menjadi jalan bagi tujuan hidupku ke depannya.
Ibu, restu darimu sangat berharga untukku. Tolong izinkan aku berjuang sampai batas akhirku.
Muara Maruwei 1, 25 September 2024
- Nis
#30DWC #30DWCJilid47 #Day15
Comments