Ranjang Pegas setelah Satu Tahun Lewat Enam Bulan

Hari ini, Senin, 23 Juli 2024.

Sudah satu tahun lewat enam bulan aku merantau ke desa ini. Awalnya aku kaget karena terdapat desa di tengah hutan belantara. Listrik bahkan belum masuk ke desa ini. Berbanding terbalik dengan kehidupanku sebelumnya di Ibukota. Dulu, hampir setiap hari aku pesan antar makanan dari apartemen. Minimarket ada dimana-mana. Sayuran dan daging segar selalu tersedia setiap hari. Sekarang, bahan makanan sulit sekali didapatkan. Tidak ada minimarket, sayuran atau daging segar hanya tersedia setiap hari Kamis dan Minggu.


Sudah satu tahun enam bulan juga aku hanya tidur di atas kasur Palembang, yang aku dapatkan dari teman yang telah pindah dari tempat kerjaku. Kasur itu ditumpuk dengan kasur busa tipis yang tengahnya sudah robek digigit tikus. Kudapatkan juga dari teman lainnya yang sudah bekerja di tempat lain. Selama ini, aku tidur tidak nyaman. Aku menunda untuk membeli kasur  yang layak karena kupikir aku hanya tinggal sementara.


Jika kamu tanya kepadaku bagaimana rasanya tidur beralaskan kasur tipis. Aku dengan tegas menjawab, sakit sekali! Punggungku seperti menyentuh lantai langsung, terasa keras. Makna tidur untuk beristirahat, namun yang kudapatkan hanyalah badan pegal.


Akhirnya, setelah satu tahun enam bulan, aku membeli tempat tidur yang layak. Sebuah ranjang pegas berukuran besar. Tentu saja harganya tidak murah. Dua kali lipat dari harga ranjang pegas di kota terdekat.


Ketika membeli ranjang pegas, aku sudah melewati beberapa pertimbangan. Salah satunya karena kesehatan. Tidur beralasan kasur tipis dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penyakit, seperti sakit punggung, paru-paru, infeksi kulit, dan alergi. Selain itu, faktor kenyamanan juga menjadi pertimbanganku. Setelah bekerja keras sehari penuh, aku ingin tidur dengan nyaman. Aku ingin istirahat dengan tenang tanpa diganggu serangga kasur.


Akhirnya, setelah satu tahun lewat enam bulan, aku memiliki ranjang pegas baru. Senang sekali rasanya dapat tidur dengan tenang dan nyaman.

Muara Maruwei 1, 17 September 2024

-Nis

#30DWC #30DWCJilid47 #Day7

Comments

Popular posts from this blog

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit

Ini tentang Iman kepada Allah