Putih Hitam dalam Kehidupan

Putih identik dengan sesuatu hal yang suci serta murni, sedangkan hitam sebaliknya. Hitam identik dengan sesuatu yang gelap serta kotor. Dalam hidup, akan selalu ada putih dan hitam. Hal-hal yang akan terlihat jelas perbedaannya.


Putih, seperti kapas. Kertas yang awalnya berwarna putih, bersih tanpa coretan. Andaikan kita goreskan tinta hitam, maka kertas tidak akan bersih lagi. Jika ingin bersih seperti semula, kita harus menghapus coretan tersebut, bukan?


Hitam, seperti dosa yang terus menumpuk dalam diri. Akankah diri ini terus berada di jurang kegalapan? Atau justru lekas bertaubat dan membersihkan diri sehingga hidup menjadi putih dan suci kembali? Dari kedua hal tersebut, diri sendiri yang harus menentukan pilihan jalannya.


Warna putih dan hitam jika keduanya dicampur, akan menjadi abu-abu. Ketika kita hidup dalam dunia kelabu, berarti kita hidup dalam keadaan yang tidak jelas. Jangan mau hidup dalam keadaan yang abu-abu. Hiduplah dengan dua pilihan, hitam atau putih. 


Idealnya, Tuhan menciptakan manusia untuk hidup di dunia yang putih. Dunia yang baik, suci, dan tidak ternoda. Tuhan pun akan memberikan balasan yang setimpal di akhirat saat manusia hidup di dunia putih. Namun, adakalanya kita terperosok ke dalam lubang hitam. Kita terus berjalan dalam lubang tersebut sampai tersesat. Rasa ingin kembali ke dunia putih selalu ada, tapi karena telah jauh berjalan, sulit untuk menemukan jalan pulang.


Semoga dalam kehidupan yang sebentar dan fana ini, kita selalu berada dalam dunia putih. Andaikan terjerumus ke dalam dunia hitam, semoga dapat memiliki kawan atau keluarga yang dapat menarik diri ini kembali ke dunia putih. Semoga kita juga memiliki keyakinan yang teguh, supaya tidak hidup di dunia yang abu-abu.

Puruk Cahu, 19 September 2024

-Nis

#30DWC #30DWCJilid47 #Day9

Comments

Popular posts from this blog

Aku ingin Tinggal di Istana

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit