Nusantara Sehat: Teknis Rekrutmen Bagian 2
Halo! Lanjut lagi tulisan hari ini membahas mengenai teknis rekrutmen Penugasan Khusus Nusantara Sehat, yang belum selesai. Setelah tahap seleksi berkas dan psikotes. Ada dua tahapan lagi yang belum dibahas, yaitu Leaderless Group Disscussion atau LGD serta interview atau wawancara.
Check this out!
Tahapan ketiga adalah Leaderless Group Disscussion atau LGD.
Setelah selesai psikotes, maka kamu harus mengikuti LGD. Psikotes dan LGD ini dilakukan pada hari yang berbeda. Sedangkan LGD dan interview dilakukan pada hari yang sama. Sesuai arti dalam Bahasa Indonesia, LGD ini tidak ada pemimpinnya. Dibutuhkan inisiatif yang tinggi dari peserta untuk memimpin kelompok diskusi tersebut. Satu kelompok terdiri dari 5-6 orang serta terdapat satu orang penilai dari pihak Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Penilai kami perempuan. Penilai tidak diperkenankan melakukan intervensi atau menyanggah atau membenarkan dari setiap jawaban para calon peserta. Penilai hanya memberikan pertanyaan saja. Mekanismenya, lima pertanyaan langsung disebutkan oleh Beliau, lalu calon peserta memilih pemimpin diskusi, dilanjutkan oleh diskusi. Jika diskusi berakhir, maka notulen hasil diskusi dikirimkan ke penilai melalui pesan Whatsapp.
Tahapan keempat, yaitu wawancara.
Terdapat dua orang pewawancara, seorang psikolog dan seorang dokter.
Ibu psikolog bertanya mengenai jawaban yang aku tulis saat seleksi berkas dan administrasi di awal. Memastikan bahwa jawaban aku benar, dan diminta untuk menceritakan ulang. Sedangkan pertanyaan pak dokter mengenai informed consent dan SOAP pada pasien. SOAP adalah subjective (penilaian subjektif dari pasien), objective (penemuan objektif oleh dokter), assessment (penilaian), dan plan (perencanaan). Dua hal tersebut bisa menjadi pelindung bagi dokter, atau bisa menjadi pemberat bagi dokter.
Sekian dulu tulisan hari ini. Sekedar info bahwa hari ini ada kebakaran di Desa Tumbang Bondang. Diri ini ingin sekali ikut terjun melakukan evakuasi ke desa, tapi mereka berkata bahwa lebih baik aku tetap berjaga di Puskesmas jika ada pasien gawat darurat yang memerlukan rujukan. Namun jiwa petualang sebagai dokterku meronta-ronta. Ditambah aku sudah pernah pelatihan bencana sebelum berangkat ke sini. Ah sudahlah, tidak perlu disesali. Ada banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan. Semoga tidak ada korban jiwa dan tidak ada korban serius di sana.
Muara Maruwei 1, 23 Mei 2023
-nisrinaqotrun-
#30DWC #30DWCJilid42 #Day13
Comments