Perjalanan Menuju Maruwei 4: Selatan ke Tengah

Hari ini gue mau menceritakan perjalanan menuju Maruwei, dari Bandara Syamsudin Noor sampai ke Pelabuhan Muara Teweh.

Seperti yang sudah dijelaskan di postingan sebelumnya, Bandara Syamsudin Noor terletak di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sedangkan Pelabuhan Muara Teweh berada di Barito Utara, Kalimantan Tengah. Jadi untuk perjalanan gue kali ini, lintas provinsi lagi ☺️

Salah satu cara mencapai Muara Teweh dengan menggunakan jalur darat, bisa menggunakan mobil, baik mobil pribadi ataupun travel. Alternatif pilihan transportasi lainnya adalah dengan menggunakan pesawat udara.

Estimasi dengan menggunakan mobil pribadi, biaya bensin sebesar 500.000 (ini sudah full tank). Jika menggunakan pesawat udara (dengan estimasi harga tuslah) sebesar 1.200 juta rupiah. Sedangkan untuk travel biayanya Rp.300.000 jika memesan tiket lewat supir sampai dengan Rp.350.000 jika memesan tiket lewat loket atau jika duduk di depan.

Gue kemarin memilih menggunakan travel untuk menghemat pengeluaran. Travel di sini bukanlah seperti travel yang ada di Pulau Jawa ya, travel di sini menggunakan mobil Avanza, Xenia, atau Innova. Ada juga yang menggunakan minibus, tapi jarang ditemukan. Jumpah penumpang dalam satu mobil sebanyak lima orang belum termasuk supir. Di bagian tengah mobil full tiga orang, dan di belakang hanya satu orang bersama dengan barang (yang terkadang tidak muat di bagasi).

Travel ini biasanya berangkat jam 15.00 dari Banjarmasin. Kalau kemarin gue dijemput di Bandara pukul 19.00 (lama ya Bun). Gue dijemput paling akhir (kelima dari lima penumpang) di Bandara Syamsudin Noor. Perjalanan para Amang travel ini biasanya malam, karena cuaca tidak panas dan jalanan lebih lowong.

Perjalanan memakan waktu 11-12 jam untuk mencapai Muara Teweh. Lumayan membuat bokong tepossss. Beberapa kali saya terbangun karena bokong saya panas, penyebabnya tentu saja karena terlalu lama duduk. Supir travel beberapa kali berhenti di rest area atau tempat makan. Tentu saja janjian dengan supir lainnya. Ada sekitar 3x berhenti kali ini, pukul 21.00, pukul 01.46, dan pukul 03.20. Setiap berhenti gue selalu ke toilet, karena kebelet buang air kecil. Dan sekali membeli teh manis panas agar tidak dehidrasi.

Gue suka jalan menaiki mobil di malam hari, namun hal yang gak gue suka adalah….supir dan penumpang cowo lainnya suka ngerokok di mobil. Gue selalu pasang rapat masker, karena benci dengan orang yang merokok 😩 AC mobil juga suka dimatikan, jadi buka jendela sehingga bikin masuk angin 🤣 Dan terakhir, jam-jam solat subuh mereka tidak berhenti sama sekali, karena sudah tidak ada lagi rest area. Jadi sungguh sulit sekali untuk solat subuh tepat waktu, mana subuh gak bisa di jamak qashar pula.

Begitulah lika liku menaiki travel lintas provinsi. InshaAllah kalau ada rezeki, gue mau mencoba naik pesawat, karena lebih cepat tentu saja.

Next tulisan akan membahas tentang Pelabuhan Muara Teweh, mengenai macam-macam transportasi air di Kalimantan hihi. Sampai bertemu besok, inshaAllah!

Muara Maruwei 1, 14 Mei 2023
-nisrinaqotrun- 
#30DWC #30DWCJilid42 #Day4

Comments

Popular posts from this blog

Aku ingin Tinggal di Istana

Hiduplah karena Ingin Hidup

Sepatu Favorit